Dark/Light Mode

Penjualan Mobil Mandek 1 Juta Unit, Pemerintah Diminta Contek Thailand

Selasa, 23 Januari 2024 00:00 WIB
Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam. (Foto: Adit/Rakyat Merdeka)
Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam. (Foto: Adit/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penjualan mobil Indonesia mandek diangka 1 juta unit selama 10 tahun terakhir. Pemerintah diminta mencontek cara Thailand meningkatkan penjualan mobilnya.

Wakil Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam mengatakan, penjualan mobil Indonesia mentok di 1 juta unit. Padahal, pendatang baru banyak bermunculan.

“Jika marketnya tidak naik, maka akan berdarah-darah persaingan,” ujarnya di XEV Center, Karawang, Senin (22/1/2024).

Baca juga : Penuhi Rasio Elektrifikasi 100 Persen, Pemerintah Butuh Dana Rp 22 Triliun

Menurut dia, jika mau menaikkan market pemerintah bisa mencontoh Thailand. Salah satunya soal pajak. Menurutnya, di Negeri Gajah Putih itu pajaknya lebih kecil dibanding dengan Indonesia.

“Pajaknya kita lebih besar. Minimal pajaknya kurangi jadi setengahnya Thailand, market pasti naik,” ujarnya.

Bob lalu mencontohkan, saat pemberlakuan diskon PPNBM saat pandemi lalu, penjualan mobil langsung meroket. Meskipun ada diskon, penerimaan negara tidak berkurang. Pasalnya, penjualan mobil meningkat, pajak pun ikut masuk.

Baca juga : Tak Akan Tarik Menteri, Banteng Setia di Pemerintahan

“Namun, diskon pajak mobil di Indonesia secara politik emang nggak populer. Karena dituduh mensubsidi orang kaya,” bebernya. 

Menurut Bob, dengan tidak naiknya jumlah penjualan mobil juga akan berdampak pada investasi. Perusahaan baru tidak akan mau investasi. 

“Idealnya, market kita sudah 2 juta uni. Hal ini sesuai dengan kapasitas produksi yang sudah ada,” tukasnya.

Baca juga : BSI Luncurkan RDN Online Bank Syariah Pertama Di Indonesia

Sebelumnya, Sekretaris Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara mengungkapkan, penjualan mobil nasional yang stagnan sekitar 1 juta unit ini menjadi salah satu tantangan industri otomotif di Indonesia. 

"Kami sendiri masih mengkaji alasan kenapa penjualan mobil nasional masih stagnan di angka satu juta unit. Kami mengkaji ini bersama UI," ujar Kukuh.

Menurutnya, ada beberapa sisi yang menyebabkan one million trap di penjualan mobil nasional bisa terjadi, diantaranya mobil terlalu mahal harganya dan lambatnya pertumbuhan ekonomi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.