Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kembali Jadi Menkeu, Sri Mulyani Diminta Lebih Berani Keluarkan Stimulus

Selasa, 22 Oktober 2019 22:00 WIB
Sri Mulyani saat meninggalkan Istana, Selasa (22/10) siang. (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)
Sri Mulyani saat meninggalkan Istana, Selasa (22/10) siang. (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kembali ditunjuknya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan diapresiasi pasar. 

Rupiah kembali menguat tajam melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (22/10). Sejumlah pengamat meminta Sri Mulyani lebih berani mengeluarkan stimulus ekonomi. Tujuannya, agar kita tidak terjebak dalam pertumbuhan 5 persen.

Baca juga : Jadi Calon Menteri, Budi Karya Dipanggil Ke Istana

Membuka perdagangan, rupiah menguat tipis 0,02 persen di level Rp 14.070 per dolar AS. Namun, pada penutupan sore rupiah bertengger di Rp 14.080 per dolar AS.

Direktur Riset Center Of Reform on Economics (CORE) Pieter Abdullah Redjalam mengatakan, positifnya rupiah ada hubungannya dengan kedatangan Sri Mulyani Indrawati ke Istana.

Baca juga : Jokowi Minta Sri Mulyani Jadi Menteri Keuangan Lagi

“Sri Mulyani yang sudah menyatakan kembali menjadi Menteri Keuangan periode 2019-2024, sangat sesuai dengan harapan pasar,” katanya di Jakarta, Selasa (22/10).

Namun, kata Pieter, Sri Mulyani perlu mengubah pola kebijakannya dalam menghadapi perlambatan ekonomi global. Tanpa perubahan kebijakan ekonomi, Indonesia dikhawatirkan akan tetap terjebak dalam pertumbuhan
5 persen.

Baca juga : Dihubungi Senin, Sri Mulyani Penuhi Panggilan Jokowi Ke Istana

Pieter meminta Sri Mulyani, agar lebih berani mengeluarkan stimulus dalam mendorong perekonomian. Sri Mulyani harus lebih berani melebarkan defisit, dan menghadapi kritik atas terus bertambahnya utang pemerintah.

“Yang kita butuhkan kebijakan countercyclical. Baik di moneter, fiskal maupun di sektor riil,” jelasnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.