Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Dampak serangan terhadap kilang minyak terbesar di Arab Saudi akhir pekan lalu, sudah terasa. Harga minyak mentah dunia mulai meroket.
Kondisi ini membuat Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dagdigdug. Dia khawatir, melambungnya harga minyak dunia akan membebani APBN dan bisa-bisa bikin harga BBM ikut naik.
Dalam perdagangan Senin kemarin, harga minyak mentah berjangka Brent naik 8,8 dolar AS atau 15 persen menjadi 69,02 dolar AS per barel.
Baca juga : Lagi, Sri Mulyani Manjakan Pengusaha
Meski masih di bawah 70 dolar AS, itu merupakan kenaikan harian terbesar se jak 1988. Sedangkan minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate WTI) naik menjadi 62,90 dolar AS per barel atau melonjak 14,7 persen, terbesar sejak Desember 2008.
Melonjaknya harga minyak mentah dunia merupakan dampak rusaknya 2 fasilitas minyak mentah milik Saudi Aramco di Abqaiq dan Khurais, karena serangan drone akhir pekan lalu.
Kerusakan dua kilang itu membuat Aramco kehilangan produksi sebesar 5,7 juta barel per hari.
Baca juga : Soal Harga Gas Di Mojokerto, PGN: Sudah Sesuai Regulasi
Akibatnya, pasokan minyak dunia berkurang sebesar 5 persen. Pihak Aramco belum memberi kepastian kapan kapasitas produksi akan kembali seperti semula.
Sri Mulyani terus memantau kenaikan harga minyak dunia ini. Pasalnya, kenaikan ini akan mening katkan ketidakpastian pada perekonomian global. Apalagi, Saudi merupakan negara eksportir minyak terbesar dunia dengan cadangan minyak yang melimpah.
Dampak serangan yang memotong produksi diprediksi memengaruhi pasokan dunia. Sri Mulyani yakin, dalam jangka pendek, tidak ada yang perlu dirisaukan. Namun, untuk jangka panjang, dampaknya harus diperhatikan.
Baca juga : Abang Pangeran MBS Didaulat Jadi Menteri Energi Saudi
“Yang harus kami perhatikan mungkin lebih kepada dampak jangka menengah-panjang yaitu di namika stabilitas keamanan dan politik di Timur Tengah,” kata Sri Mulyani, di Jakarta, kemarin.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya