Dark/Light Mode

Jika BUMN Diubah Menjadi Koperasi

Serikat Pekerja PTPN Khawatirkan Nasib Pegawai

Rabu, 7 Februari 2024 16:59 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Federasi Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (FSPBUN), Asmanudin Sinaga menilai, niat perubahan status BUMN menjadi koperasi yang jadi isu beberapa waktu terakhir merupakan ide yang keliru.

Asmanudin mengatakan, BUMN dan koperasi merupakan dua jenis usaha yang berbeda. Baik dari sisi tujuan, operasional, kebutuhan modal, strategi bisnis, dan budaya kerja.

"Sungguh tidak mungkin kalau mau diubah begitu saja jadi koperasi. Tidak usah bicara soal bagaimana mencari keuntungan dulu. Bagaimana nasib para buruh dan pekerja seperti kami? Apa bisa diurus jika jadi koperasi? Jangan-jangan, mereka yang punya ide itu tidak mikir soal pekerja seperti kami. Jual mimpi siang bolong saja," tutur Asmanudin.

Sejak transformasi BUMN dijalankan, khususnya PTPN yang sukses menggabungkan 13 perusahaan di bawah holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) menjadi tiga subholding, yakni Palm Co, Sugar Co, dan Supporting Co, Asmanudin menilai banyak hal positif terjadi.

Kini Industri perkebunan kita, baik itu sawit, karet, teh, kopi, dan komoditas lainnya secara nasional dari hulu hingga ke hilir, semakin baik.

Baca juga : Erick: BUMN Mau Diganti Jadi Koperasi? Ironis Dan Nggak Masuk Akal

Dampaknya, ekonomi para buruh juga meningkat. Dan mereka pun bangga, atas transformasi yang terjadi.

“Kemudian, apabila BUMN mau dibubarkan dan jadi koperasi, apakah bisa menjamin pekerjaan dan penghasilan kami? Tidak mungkin. Jadi lupakan ide itu," tegasnya.

Pengelolaan industri kelapa sawit nasional membutuhkan terobosan dan inovasi seperti yang telah dilakukan PTPN.

"Tentunya kami bangga menjadi bagian dari PTPN Group dan menjadi salah satu bagian dalam keberhasilan transformasi ini," kata Asmanudin.

Saat ini, PTPN Group mempekerjakan sekitar 120 ribu pegawai dan 200 ribu petani plasma sawit dan tebu rakyat yang secara konsisten berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi kepada masyarakat, perusahaan, dan negara.

Baca juga : BRI Edukasi Nasabah Waspadai Kejahatan Perbankan Quishing

"Kami mendukung sepenuhnya PTPN sebagai BUMN untuk melanjutkan program-program kerjanya dalam mengemban tugas pembangunan dan pengembangan perekonomian di Indonesia," tegas Asmanudin.

Hanya saja, ia menyayangkan munculnya ide tersebut, terlebih datang dari pemikiran yang dianggap seorang pakar koperasi.

"Hasil diskusi itu jelas menghasilkan ide yang sembrono, ngaco, dan tidak faham apa yang dikerjakan BUMN," sesalnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo buka suara terkait wacana pengubahan status BUMN menjadi koperasi yang beredar di masyarakat.

"Nggak, kita sesuai UU BUMN dan kita tetap sebagai BUMN dan kita akan makin kontribusi ke masyarakat lah," ujarnya saat ditemui di gedung Kemenko Maritim dan Investasi Jakarta, Rabu (7/2/2024).

Baca juga : Erick Thohir: BUMN Jadi Kementerian Pertama Pakai Mobil Listrik

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pengubahan status BUMN menjadi koperasi salah alamat.

Pasalnya, Erick hanya memberikan tanggapan atas pertanyaan yang disodorkan wartawan mengenai gagasan dari tim sukses (timses) 01 untuk mengubah BUMN menjadi koperasi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.