Dark/Light Mode

Erick: BUMN Mau Diganti Jadi Koperasi? Ironis Dan Nggak Masuk Akal

Sabtu, 3 Februari 2024 17:39 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Istimewa)
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri BUMN Erick Thohir menilai pandangan timses salah satu paslon yang berniat membubarkan BUMN dan diganti dengan koperasi, sebagai hal yang ironis.

Menurutnya, langkah tersebut akan memunculkan 1,6 juta pengangguran baru, yang merupakan pegawai BUMN.

Padahal, selama puluhan tahun, para karyawan BUMN telah membuktikan diri sebagai agen perubahan, dalam pembangunan ekonomi Indonesia yang tumbuh 5 persen.

Baca juga : Bahlil: Siapa Pun Yang Jadi Menteri Investasi, Hilirisasi Jangan Dibubarkan

"Sungguh ironis pandangan seperti itu. Jika ingin dibubarkan dan diganti dengan koperasi, itu sama saja memunculkan pengangguran baru, di saat semua orang butuh lapangan pekerjaan. Sangat tidak masuk akal. Apalagi selama ini, para karyawan BUMN sudah menunjukkan hasil kerjanya sebagai agen perubahan dalam menumbuhkan ekonomi Indonesia," ujar Erick Thohir di Jakarta, Sabtu(3/2).

Indikator suksesnya BUMN sebagai agen perubahan, antara lain terlihat dalam capaian tahun 2023. BUMN mampu menghasilkan deviden terbesar dalam sejarah, dari BUMN ke negara senilai Rp 82,1 triliun.

BUMN terbukti mampu menjadi pondasi kuat bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini.

Baca juga : Menteri Hadi Dorong Pekalongan Jadi Kabupaten Dan Kota Lengkap Sertipikasi Tanah

"BUMN itu agent of change atau tempat perubahan. Ini bisa kita lihat dari banyaknya investasi awal seperti kereta api, airport. Atau membagikan vaksin gratis kepada masyarakat di masa Covid-19," papar Erick.

"Kalau BUMN dibubarkan, sebanyak 1,6 juta orang akan hilang pekerjaan. Belum lagi keluarganya. Menurut saya, ini isu yang tidak sehat," tandasnya.

Erick memastikan, saat ini, seluruh BUMN bekerja dengan baik. Penugasan-penugasan yang diberikan pemerintah, juga berjalan lancar.

Baca juga : Mahasiswi Riau Nilai Program Prabowo-Gibran Paling Masuk Akal

"Jika ada kekurangan, memang tidak ada yang sempurna. Tapi, sudah terbukti bagaimana BUMN itu bisa untung Rp 250 triliun. BUMN sudah memberikan kontribusi besar kepada negara, yang dipakai untuk program-program yang sedang dilakukan pemerintah seperti program kesehatan, pangan," tegas Erick.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.