Dark/Light Mode

Dongkrak Kesejahteraan Petani

SPKS Dorong Pemerintah Perbaiki Tata Kelola Sawit Rakyat

Senin, 12 Februari 2024 17:54 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) mendorong pemerintahan berikutnya untuk melakukan perbaikan tata kelola sektor sawit di Indonesia.

Ketua SPKS Sabarudin mengatakan, perbaikan tersebut di antaranya infrastruktur jalan-jalan di desa sawit untuk mempermudah akses transportasi petani sawit dan bisa menekan ongkos produksi pada petani sawit.

Kemudian, mengupayakan stabilitas Harga Tandan Buah Segar (TBS) petani sawit agar petani bisa mendapatkan harga yang adil dan bisa mendukung ekonomi dan kesejahteraan petani sawit.

Lalu, mempercepat penyelesaian reforma agraria kepada petani sawit, serta meningkatkan tata kelola industri sawit dengan membentuk badan sawit yang di bawah dan diawasi oleh presiden.

Baca juga : Skrining Kesehatan Petugas Pemilu untuk Potret Kondisi Kesehatan Nasional

Sabarudin mengatakan, hal ini menjadi masalah utama yang selama ini dihadapi sekitar 2,5 juta petani sawit di seluruh Indonesia.

Oleh sebab itupresiden yang akan dipilih oleh petani sawit tentunya yang memiliki pengetahuan kondisi masalah petani dan juga bisa peduli dengan kesejahteraan petani sawit.

Selama ini dengan rusaknya jalan di desa-desa, petani sawit dirugikan. Sebab, akan ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan petani sawit, yakni sekitar Rp 100-200 rupiah/kg.

Selain itu, jalan rusak juga akan menurunkan kualitas sawit milik petani.

Baca juga : Pemerintah Percantik 2 Terminal Jawa Barat

Sebab, truk-truk pengangkut sawit milik petani akan bermalam di jalan sebelum sampai di pabrik kelapa sawit.

Harga TBS yang diterima oleh petani sawit juga dirasa tidak adil, karena sekitar 70 persen petani sawit menjual ke tengkulak dengan harga rendah dari harga yang ditetapkan oleh Dinas Perkebunan.

“Setiap bulannya, hitungan kami kerugian petani ada sekitar 30-40 persen menderita kerugian karena menjual kepada petani sawit,” tuturnya

Dengan harga sawit itu, banyak petani tidak bisa membeli pupuk dan juga melakukan perawatan kebun sesuai dengan good agricultural practice (GAP) yang berakibat pada rendahnya produktivitas.

Baca juga : Gerakan Nurani Bangsa Dorong Bawaslu Wakili Kepentingan Rakyat

Sabarudin meminta capres yang terpilih nantinya diminta membentuk Badan Sawit di bawah presiden.

Selain itu, alokasi dari dana sawit juga perlu mengutamakan untuk petani sawit kecil.

Terakhir Sabarudin juga mendorong calon presiden yang terpilih untuk memperbaiki tata kelola program biodiesel yang selama ini hanya menguntungkan konglomerat sawit tetapi belum memberikan dampak kepada petani sawit.

Selain itu juga perlu mempercepat hilirisasi sawit dengan menempatkan petani sebagai pelaku utama.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.