Dark/Light Mode

Pentingnya Kerja Sama Internasional dan Pertahanan yang Kuat Demi Perut Rakyat

Jumat, 26 Januari 2024 22:29 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (Foto: Instagram AHY)
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (Foto: Instagram AHY)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pidato politik Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tentang 'Indonesia Kuat, Maju dan Makin Berperan di Dunia,' di Yogyakarta, dipuji akademisi. Pidato politik disebut tidak hanya berbicara tentang pertahanan dan politik internasional dalam konteks tradisional. 

“Dari perspektif sejarah politik, saya melihat bahwa pidato ini memberi tawaran lebih luas mengenai dampak nyata pertahanan dan politik internasional terhadap kesejahteraan rakyat,” kata Hamdan Tri Atmaja dari Universitas Negeri Semarang.

Pidato AHY, kata Hamdan, mengakui bahwa tantangan global seperti geopolitik dan ekonomi secara langsung berpengaruh pada 'urusan perut rakyat'. “Ini adalah pemahaman yang penting, sebab seringkali urusan pertahanan dan hubungan internasional dipandang terpisah dari kehidupan sehari-hari warga,” ucapnya.

Baca juga : Jalin Kolaborasi Internasional, LAN Dukung Digitalisasi Layanan Publik Humanis

Di era globalisasi, kebijakan luar negeri dan pertahanan memengaruhi segala aspek kehidupan. Mulai dari harga kebutuhan pokok hingga kesempatan kerja, tandas Hamdan.

Pertahanan dan keamanan tidak hanya berbicara tentang senjata atau diplomasi, tetapi juga tentang bagaimana memastikan stabilitas yang memungkinkan pembangunan ekonomi berkelanjutan,” kata Hamdan mengingatkan.

“Konflik global dan instabilitas politik bisa menimbulkan efek domino yang mengancam keamanan pangan dan ekonomi. Pidato AHY dengan cerdik menggambarkan bagaimana perang di Ukraina dapat mempengaruhi harga gandum, yang kemudian berdampak pada harga makanan pokok di Indonesia,” lanjutnya.

Baca juga : Mahfud Sampaikan Indonesia Warisan Ulama Yang Harus Dijaga

Sejarah politik Indonesia menunjukkan bahwa kestabilan internal dan eksternal seringkali saling terkait. “Membangun hubungan internasional yang kuat dan pertahanan nasional yang solid bukan hanya untuk mempertahankan kedaulatan, tetapi juga untuk menjamin kesejahteraan rakyat,” terangnya. 

Hamdan menambahkan, pidato AHY menekankan perlunya 'million friends zero enemy' dalam diplomasi, yang menunjukkan pentingnya kerja sama internasional dalam menghadapi tantangan global.

Pidato itu juga memberi perhatian pada kesejahteraan TNI, Polri, dan veteran, urai Hamdan. “Ini adalah langkah penting dalam membangun sistem pertahanan yang kuat. Prajurit yang sejahtera adalah kunci dari pertahanan yang efektif. Sebagai bangsa yang telah melalui berbagai ujian sejarah, Indonesia harus memastikan bahwa kebijakan pertahanannya tidak hanya melindungi wilayahnya, tetapi juga memperjuangkan kesejahteraan rakyatnya,” kata Hamdan.

Baca juga : Momen Prabowo Serukan Teriakan Perang Khas Dayak

Dengan demikian, urainya, pidato AHY memberikan wawasan bahwa pertahanan, keamanan, dan politik internasional merupakan elemen penting dalam memajukan kesejahteraan rakyat. “Sebagai akademisi sejarah politik, saya melihat ini sebagai langkah maju dalam pemikiran politik Indonesia, dimana keamanan nasional dan kesejahteraan rakyat berjalan bersangkut pautnya dengan kehidupan rakyat,” ucapnya.

Dalam konteks historis, lanjutnya, pemahaman ini mencerminkan perkembangan pemikiran politik Indonesia yang lebih matang. “Yaitu, keamanan nasional dan kesejahteraan rakyat dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan," tutup Hamdan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.