Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Ketua MUI Baros Beri Pesan Sejuk Di Sosialisasi PNM Mekaar
- Dipolisikan Nurul Ghufron, Ketua Dewas: Kami Sama Sekali Nggak Takut!
- KPK Lelang 2 Mobil Jeep Cherokee Milik Eks Walkot Bekasi Rahmat Effendi
- Gempa Terkini Magnitudo 5,3 Guncang Papua, Getaran Terasa Hingga Mamberamo Raya
- TPPU SYL, KPK Sita Mobil Mercy Sprinter Dan New Jimny
Pemerintah Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor
Industri Manufaktur Kita Dan Berdaya Saing Mendunia
Sabtu, 17 Februari 2024 07:10 WIB
Sebelumnya
Mengenai kinerja ekspor industri manufaktur nasional, Kemenperin mencatat, ekspor sektor manufaktur menembus 186,98 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau menyumbang 72,24 persen dari total nilai ekspor nasional sebesar 258,82 miliar dolar AS pada 2023.
“Di tengah kondisi dunia yang sedang tidak stabil, industri kita tetap agresif untuk memperluas pasar ekspor. Ini menandakan bahwa produk manufaktur kita telah berdaya saing, sehingga diakui dunia,” ungkap Agus.
Agus juga menegaskan, realisasi ekspor industri manufaktur selama Januari-Desember 2023 tersebut melampaui target yang ditetapkan, yang sebelumnya diproyeksi sekitar 186,40 miliar dolar AS.
“Untuk tahun 2024, kami menargetkan 193,4 miliar dolar AS. Kami optimistis bisa tercapai,” ungkapnya.
Baca juga : Waspada... Anak Muda Jadi Target Pinjol Ilegal
Kinerja ekspor yang ciamik tersebut berperan besar terhadap pembentukan neraca perdagangan industri manufaktur menjadi surplus sebesar 17,39 miliar dolar AS pada 2023. Ini juga melanjutkan capaian surplus pada 2022.
Adapun lima sektor yang menjadi penyumbang paling besar terhadap capaian nilai ekspor industri manufaktur nasional sepanjang 2023, yakni industri logam dasar sebesar 42 miliar dolar AS.
Disusul industri makanan dan minuman (41,69 miliar dolar AS), industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik (18,12 miliar dolar AS), industri kimia, farmasi dan obat tradisional (17,30 miliar dolar AS), serta industri alat angkutan (13,12 miliar dolar AS).
Sementara, apabila dilihat dari tahun 2019-2022, terjadi tren peningkatan ekspor industri pengolahan nonmigas nasional.
Baca juga : Putin Lebih Sreg Biden Jadi Presiden Amerika
Pada tahun 2019, ekspor produk manufaktur mencapai 127,38 miliar dolar AS, naik menjadi 131,09 miliar dolar AS di tahun 2020. Kemudian pada tahun 2021, naik lagi menembus 177,20 miliar dolar AS, dan melonjak signifikan jadi 206,06 miliar dolar AS di tahun 2022.
Dalam meningkatkan diversifikasi produk ekspor, lanjut Agus, Kemenperin terus mendorong jenis produk ekspor yang dihasilkan dengan kompleksitas tinggi atau bernilai tambah tinggi, seperti dari hasil hilirisasi nikel.
Jenis produk baru yang diekspor dengan high complexity, sebagian besar berupa logam dasar hasil hilirisasi nikel, seperti stainless steel ingot dan CRC, serta kendaraan roda dua.
“Selain itu, ada produk baru dengan low complexity, seperti aluminium oksida dan turunan CPO,” pungkas Agus. NOV
Baca juga : Semoga Makin Banyak Anak Jakarta Hobi Baca
Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 7, edisi Sabtu, 17 Februari 2024 dengan judul "Pemerintah Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Industri Manufaktur Kita Dan Berdaya Saing Mendunia"
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya