Dark/Light Mode

Tanggapi Hasil Quick Count, Ganjar Merasa Anomali, Anies Tak Banyak Bicara

Jumat, 16 Februari 2024 08:30 WIB
Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. (Foto: Ist)
Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan punya cara berbeda menanggapi hasil hitung cepat atau quick count Pilpres. Ganjar merasa terjadi anomali terhadap suaranya. Sedangkan Anies tak banyak bicara.

Hingga tadi malam, hampir seluruh lembaga survei melalui quick count mendapati pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di 55 persen. Sedangkan Anies 25 persenan dan Ganjar 17 persenan. Artinya, Pilpres berpotensi sekali putaran.

Merespons hasil quick count, Ganjar tak percaya. Menurutnya, terjadi keanehan dari hasil quick count Pilpres. Pasalnya, quick count Pileg menunjukkan PDIP mendapat suara terbanyak. Namun, hasil baik itu tidak linear dengan suara paslon nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

"PDI Perjuangan saya kira masih tinggi ya, kalau nggak salah masih nomor satu ya, agak anomali dengan suara saya. Maka hari ini sedang diselidiki oleh kawan-kawan. Mudah-mudahan nanti ketemu apa faktornya," sesal Ganjar di Gedung High End, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2024).

Ia berpesan agar semua pihak tak langsung mengambil kesimpulan dari hasil quick count. Lebih bijak jika refensinya adalah hasil rekapitulasi suara resmi dari KPU yang dilakukan secara berjenjang.

"Kita akan menunggu keputusan dari KPU, dan apapun yang diputuskan oleh KPU nanti kita akan ikuti. Kita menghormati proses kok," aku mantan Gubernur Jawa Tengah itu.

Baca juga : Berpeci, Prabowo Dibonceng Polantas

Sehari pasca hari pencoblosan, elite TPN menggelar rapat evaluasi. Hasilnya, ditemukan banyak pelanggaran pemilu. Sebab itu, pihaknya akan membentuk tim khusus untuk menginvestigasi dan kumpulkan berbagai bukti dugaan kecurangan yang ada.

Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto mengatakan, tim khusus yang akan melakukan audit forensik terhadap seluruh hasil Pemilu 2024. “Tim khusus ini nantinya akan terdiri dari pakar-pakar hukum, pakar IT, kemudian juga demografi, dan setelah itu mereka yang memang punya pengalaman di dalam mengungkapkan bukti-bukti material agar apa yang menjadi ketentuan pelanggaran secara terstruktur," ungkap Hasto.

Siapa orangnya? Hasto telah mengumpulkan para pakar tersebut. Mereka adalah orang-orang yang memiliki kredibilitas tinggi dan juga semangat menjaga marwah demokrasi.

Dalam pembentukan tim khusus, Hasto mengeklaim pihaknya tetap menjaga independensi adanya berbagai gerakan masyarakat sipil yang mengkritik pemerintah terkait demokrasi.

"Kami tidak mencampuri terhadap seluruh independensi dari pergerakan masyarakat sipil, sehingga tim khusus ini lebih banyak berasal dari internal TPN," tegas Sekretaris Jenderal PDIP ini.

Tim khusus ini sengaja dibentuk Ganjar-Mahfud. Namun, Ganjar atau Mahfud tidak menduduki posisi pimpinan tim karena keduanya tetap merupakan kontestan Pilpres.

Baca juga : Kaesang Nggak Nendang

Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid menerangkan, nama-nama tim khusus akan diumumkan dalam sebuah konferensi pers beberapa waktu ke depan. Seluruh TPN di luar tim khusus tetap bekerja melakukan konsolidasi menyeluruh, utamanya dalam mengawal hasil Pemilu 2024.

"(Tim khusus) akan langsung efektif bekerja. Jadi, sebetulnya sudah mulai, ini cuma kita lagi menampung lagi. Tapi intinya secepatnya kami akan menindak, ini akan langsung bekerja," ucap Arsjad.

Sementara, Anies Baswedan memilih tak banyak bicara menanggapi hasil quick count. Namun, sehari sebelumnya, Anies mengatakan, masih menunggu hasil real count dari KPU. Jangan terburu-buru mengambil kesimpulan, karena prosesnya masih panjang.

"Santai. Sebelum what's next kita lihat sampai selesai dulu semua. Jangan buru-buru simpulkan. Kita hormati proses KPU sampai semua selesai," pesan mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Anies mengaku tetap berpikir jernih, dan tak terlalu panik melihat angka persentase suara Prabowo-Gibran di quick count yang sampai 60 persen. "Selalu positif dari dulu positif. Kita lihat dulu nanti sekarang masih terlalu awal," katanya.

Sementara itu mengenai dugaan adanya kecurangan dalam proses pemilihan, Anies juga tak ambil pusing. Ia hanya menyerahkan ke timnya. "Biar tim hukum aja. Nanti kita lihat," cetusnya.

Baca juga : Hoaks, Anwar Usman Jadi Ketua MK Lagi

Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN, Hamdan Zoelva mengatakan, quick count tidak bisa dijadikan landasan untuk memutuskan pemenang Pilpers 2024. "Quick count bukan merupakan data valid menurut hukum yang bisa jadi pegangan. Karena itu terlalu dini kita menyimpulkan bahwa suara dari paslon tertentu sudah menyampai dari angka sekian yang pasti sampai merayakannya," kata Zoelva.

Ia meminta, semua pihak menghormati rekapitulasi hasil penghitungan suara yang sedang dilakukan oleh KPU secara berjenjang. Karena data itulah yang akan menjadi patokan bagi pasangan calon yang bertarung di Pilpers 2024.

"Data dari hasil rekapitulasi secara berjenjang itulah yang merupakan data hukum yang menjadi pegangan kita yang paling valid," pungkasnya. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.