Dark/Light Mode

Anton Sihombing: Tak Ada Munaslub GINSI

Senin, 28 Oktober 2019 22:41 WIB
Anton Sihombing (kiri). (Foto: Istimewa)
Anton Sihombing (kiri). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI), Anton Sihombing, membantah kabar bakal adanya Munaslub dalam waktu dekat. Jika ada yang hendak melakukan pergantian pengurus melalui Munaslub, ia pastikan kegiatan tersebut ilegal. 
 
"Itu ilegal. Pasalnya yang akan melakukan Munaslub adalah mantan Sekjen GINSI, Erwin Taufan, yang sudah kami pecat atau berhentikan sejak 22 Oktober kemarin," ujar Anthon Sihombing, di Jakarta, Senin (28/10).

Bukan hanya Erwin, BPP juga memberhentikan Ratna Nia Juwita selaku pengurus di Kompartemen Perdagangan dan Perindustrian BPP GINSI. Sebab, keduanya dianggap melakukan kesalahan serius. 

Baca juga : Bus Zhongtong mengaspal lagi, Kadishub DKI: Tak Ada Masalah

"Beberapa waktu lalu diduga mereka telah mencuri dokumen organisasi tanpa seizin saya sebagai ketua umumnya. Akibat telah dicurinya dokumen tersebut, diduga mereka telah merubah isi anggaran rumah tangga organisasi," jelas Anton. 

Karenanya, dalam waktu dekat BPP GINSI akan mengambil langkah hukum dengan melaporkan dugaan tindakan pencurian itu. Sebab, selain merugikan organisasi, aktivitas yang dilakukan Erwin dan sejumlah orang ini, mengatasnamakan GINSI, namun tanpa sepengetahuan Anton dan pengurus lainnya. 

Baca juga : Syukur, Tak Ada Yang Mengasingkan Diri

"Kami juga ingin mengimbau kepada BPD (Badan Pengurus Daerah)-BPD GINSI agar tidak mengikuti munaslub yang akan diadakan oleh beberapa oknum yang mengatasnamakan BPP GINSI. Jika hal tersebut dilakukan, tidak menutup kemungkinan akan melaporkan pihak yang mengikuti munaslub tersebut," jelasnya.

BPP GINSI, kata Anton, juga akan memberhentikan pengurus BPD yang kinerjanya tidak optimal. Keputusan ini diambil agar roda organisasi di daerah berjalan baik dan lancar. 

Baca juga : Andalkan Serangan Fajar Tidak Akan Manjur Lagi

"Ke depan setelah persoalan ini selesai, kami akan segera melakukan restrukturisasi organisasi agar organisasi ini kembali bangkit dan dikenal oleh masyarakat, bahwa organisasi importir ini merupakan yang tertua di Indonesia. Karena sewaktu saya baru-baru menjabat sebagai ketua umum, semua urusan organisasi saya percayakan ke sekjen tetapi pada kenyataannya dia tidak bisa bekerja sehingga organisasi ini seperti vakum," imbuh anggota DPR periode 2014-2019. [KW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.