Dark/Light Mode

Wacana Konsultan Asing

Syukur, Tak Ada Yang Mengasingkan Diri

Kamis, 7 Februari 2019 06:57 WIB
Jubir BPN Andre Rosiade dan Jubir TKN Abdul Kadir Karding. (Foto: Istimewa)
Jubir BPN Andre Rosiade dan Jubir TKN Abdul Kadir Karding. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hingga Rabu (6/2), wacana soal konsultan asing di Pilpres 2019 masih ramai dibahas. Kedua kubu saling tuding dan saling bantah. Tapi syukur, tak ada yang mengasingkan diri gara-gara hal ini.

Tuding-menuding ini bermula dari pernyataan Presiden Jokowi, akhir pekan lalu soal adanya tim sukses yang melakukan propaganda penyebaran hoaks ala Rusia.

Menanggapi hal ini, kubu Prabowo berkali-kali membantah. Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Sandi, Andre Rosiade justru balik menyerang. Dia mengaku punya data, Jokowi-lah yang sebenarnya memakai konsultan asing.

Andre kemudian menunjukkan situs lembaga konsultan politik Amerika Serikat, The Political Strategist. Salah satu kontributor yang disebutkan dalam situs tersebut adalah Stanley Bernard Greenberg.

Situs itu pun mengulas sedikit biografi Stanley yang diketahui merupakan ahli strategi politik, mitra pendiri di Greenberg Quinlan Rosner Research MEN(GQR), sebuah perusahaan riset dan kampanye politik yang bermarkas di Washington, AS dan berafiliasi erat dengan Partai Demokrat.

Baca juga : Sandiaga: Konsultan Saya, Ya Masyarakat

The Political Strategist merinci sejumlah daftar klien Greenberg. Beberapa di antaranya merupakan pemimpin negara yang namanya cukup terkenal, seperti Presiden AS Bill Clinton, Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, Wakil Presiden AS Al Gore, Perdana Menteri Inggris Tony Blair, Senator sekaligus eks Menlu AS John Kerry, Kanselir Jerman Gerhard Shroder, hingga Presiden Jokowi. "Apakah ini benar? Kami tunggu klarifikasi Pak Jokowi," ujar Andre, Selasa (5/2).

Giliran Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf yang membantah tudingan Andre. Saya mengikuti dua periode Pak Jokowi nyalon, 2014 dan 2019. "Saya tidak pernah mendengar atau melihat ada konsultan asing yang menjadi konsultan Pak Jokowi," tegas Wakil Ketua TKN Jokowi-Maruf, Abdul Kadir Karding di hari yang sama.

Wapres JK pun sampai turun gunung menanggapi isu ini. Pak JK menegaskan, sejak dulu Jokowi tak pernah memakai jasa konsultan asing. Dalam pertemuan- pertemuan terbatas pun, tak pernah terlihat adanya orang asing.

"Saya kira ndak. Saya tidak pernah melihat orang-orang berwarna asing, dalam pertemuan-pertemuan ataupun pembicaraan yang terbatas. Dan saya sebagai Ketua Dewan Pengarah, tidak pernah mendengarkan itu ada," ujar JK di kantor Wapres, Kamis (6/2).

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto juga ikut membantah tudingan Prabowo Cs. Hasto mengaku tak pernah mendengar nama Stanley Greenberg. "Nggak ada, karena saya sendiri yang saat itu juga terlibat aktif," bantahnya.

Baca juga : Sekjen PSSI : Tidak Ada Yang Kami Tutupi

"Mungkin orang memberikan masukan-masukan, tapi kalau konsultan asing kita nggak pernah pakai," tambahnya.

Hasto malah mengatakan, Prabowo menggunakan konsultan asing di Pilpres 2009. Saat itu, Ketum Gerindra itu menjadi Cawapres Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. "Rekomendasi-rekomendasinya sangat dipengaruhi oleh konsultan asing tersebut," bebernya.

Menurut Hasto, langkah Prabowo ditentang oleh Megawati. Mega ogah menggunakan jasa konsultan asing itu.

Terpisah, Jubir TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily menyerang balik dengan menyebut, Prabowo memakai konsultan asing Rob Allyn sebagai konsultan politiknya. "Jejak digital bisa ditemukan dalam pengakuan Rob Allyn, yang mengakui menjadi bagian tim pemenangan Prabowo-Hatta pada Pilpres 2014," ungkapnya, Rabu (6/2).

Ace mengatakan, Prabowo kembali menggunakan jasa konsultan asal AS itu dalam pilpres kali ini. "Kuat indikasi dipakai lagi oleh kubu Prabowo pada Pilpres 2019," ungkap politikus Golkar ini.

Baca juga : IPW : Pengurus PSSI Tak Layak Calonkan Diri

Rob Allyn diketahui pernah bekerja sama dengan adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo. Pada 2014, keduanya terlibat dalam pembuatan film "Indonesia Merah Putih". Dipakainya Rob Allyn oleh Prabowo, diakui Waketum Gerindra Fadli Zon. Namun, Allyn hanya dipakai di Pilpres 2009. "Nah kalau tahun 2009, itu ada konsultan. Konsultan itu namanya Rob Allyn," ujar Fadli di Rutan Cipinang, Rabu (6/2).

Dalam pilpres kali ini, menurut Fadli, Prabowo tak lagi menggunakan jasa konsultan asing. Soalnya, dia tak lagi mampu membayar jasa konsultan asing. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.