Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pemerintah Dorong Percepatan Operasi Smelter Freeport

Selasa, 29 Oktober 2019 21:57 WIB
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: Kemenperin)
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: Kemenperin)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah mendorong percepatan pengoperasian fasilitas pengolahan dan pemurnian atau smelter PT Freeport Indonesia. Hal ini akan meningkatkan nilai tambah industri.

“Progres pembangunan smelter Freeport sudah sesuai jadwal, tetapi kami ingin proyek ini bisa lebih cepat walaupun sebenarnya linepertamanya ditargetkan bisa berproduksi pada tahun 2022,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (29/10).

Agus menuturkan, untuk memacu percepatan pembangunan smelter Freeport yang dibangun di kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur tersebut, pemerintah terus melakukan sinkronisasi regulasi. Misalnya tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

Baca juga : Ketua MPR Dorong Menteri Adaptasi Pola Kerja Presiden

“Harus ada aturan-aturan yang mendukung di antara kementerian, seperti aturan berkaitan dengan Amdal, sehingga itu harus kami sinkronkan agar izin lingkungan bisa dikeluarkan lebih cepat,” ujarnya.

Agus mengungkapkan, percepatan proyek pembangunan smelter yang membutuhkan dana investasi sekitar 2,8 miliar dolar AS tersebut, merupakan salah satu upaya pemerintah untuk terus memacu daya saing industri dalam negeri melalui peningkatan nilai tambah sumber daya alam atau hilirisasi industri.

“Banyak produk hilirisasi yang bisa kami kejar agar di Indonesia bisa ada pabrik-pabrik yang nanti akan menggunakan hasil (pemurnian) dari Freeport. Nilai tambahnya kami dorong,” ungkapnya.

Baca juga : Mentan Dorong Pembibitan Ayam Kampung Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

Smelter Freeport yang dibangun di atas lahan 100 hektare itu diproyeksikan mampu menghasilkan produk hilir, antara lain 550 ribu ton per tahun katoda tembaga, 1,3 juta ton terak,150 ribu ton gipsum, serta 6.000 ton lumpur anoda per tahun. “Tentunya ditargetkan dapat mempercepat proses hilirisasi logam tembaga dan emas, sekaligus tumbuhnya industri hilir produk tembaga, seperti industri kabel, aquapipe dan semikonduktor,” imbuhnya.

Kemenperin memproyeksikan, industri smelter tembaga masih sangat dibutuhkan untuk mengolah konsentrat tembaga dan anode slimeyang mengandung emas. Terlebih, saat ini konsumsi tembaga nasional mencapai sebesar 500 ton per tahun, dan terus meningkat seiring dengan pembangunan infrastruktur kelistrikan, serta perkembangan kendaraan listrik.

Saat ini, industri dalam negeri mampu menghasilkan konsentrat tembaga sebanyak 3 juta ton per tahun, baik di Timika, Papua maupun di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Konsentrat tersebut baru terserap sebesar 30% oleh smelter tembaga dengan kapasitas 300 ribu ton per tahun.

Baca juga : Ini Capaian Pemerintah di Sektor Perhubungan Laut 5 Tahun Terakhir

Selain itu, smelter Freeport diproyeksikan menghasilkan pula produk utama sebesar 30 hingga 60 ton emas per tahun dengan konsumsi dalam negeri sebanyak 10 ton emas. Sedangkan sisanya akan diekspor. Lalu, turunan lain yang dapat diproduksi juga oleh smelter di Gresik adalah 120 ton logam perak. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.