Dark/Light Mode

Pemerintah Kantongi Komitmen Investasi KEK Rp 85 T

Kamis, 10 Oktober 2019 15:03 WIB
Menko Perekonomian Darmin Nasution tandatangani kerja sama pengembangan KEK dengan Ketua Umum Kadin Rosan Perkasa Roeslani. (Foto: Kemenko Perekonomian)
Menko Perekonomian Darmin Nasution tandatangani kerja sama pengembangan KEK dengan Ketua Umum Kadin Rosan Perkasa Roeslani. (Foto: Kemenko Perekonomian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hingga awal Oktober 2019, komitmen investasi di seluruh KEK yang tersebar di pelosok Tanah Air telah mencapai Rp 85,3 triliun. Selain itu sudah menyerap tenaga kerja sebanyak 8.686 orang.

“Kehadiran KEK di daerah punya andil besar terhadap peningkatan ekonomi daerah tersebut dan perekonomian nasional pada umumnya,” tutur Menko Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta, Kamis (10/10).

KEK memang berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2012 baru ada dua KEK yang ditetapkan, yaitu KEK Sei Mangkei di Sumatera Utara dan KEK Tanjung Lesung di Kabupaten Pandeglang, Banten. Jumlah KEK meningkat pesat menjadi delapan pada 2014, dan hingga Oktober 2019 telah berkembang menjadi 13 KEK. 

Baca juga : Pemerintah Perpanjang Kerja Sama Pengembangan KEK Dengan Kadin

Darmin mengatakan, hingga saat ini jumlah KEK yang telah beroperasi sejumlah 10 Kawasan, yaitu KEK Sei Mangkei (Sumatera Utara), KEK Tanjung Lesung (Banten), KEK Palu (Sulawesi Tengah), KEK Bitung (Sulawesi Utara), dan KEK Morotai (Maluku Utara).  Selain itu juga KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (Kalimantan Timur), KEK Mandalika (Nusa Tenggara Barat), KEK Tanjung Kelayang (Kepulauan Bangka Belitung), KEK Arun Lhokseumawe (Aceh), serta KEK Galang Batang (Kepulauan Riau). 

Selanjutnya, KEK Sorong (Papua Barat) akan menjadi KEK kesebelas yang rencananya akan diresmikan operasionalnya esok hari, 11 Oktober 2019.  Dua KEK lainnya, yakni KEK Singhasari baru saja ditetapkan sebagai KEK melalui Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2019, serta KEK Tanjung Api-api di Sumatera Selatan yang telah lebih dahulu ditetapkan statusnya sebagai KEK, kini sedang bersiap masuk tahap operasional.

Selain 13 KEK yang telah ditetapkan, kata dia, empat KEK dalam proses untuk ditetapkan yaitu KEK Kendal (Jawa Tengah), KEK Likupang (Sulawesi Utara), KEK Nongsa (Batam), dan KEK MRO (Maintenance, Repair and Overhaul) di Batam.

Baca juga : Pendaftaran Caketum Komite Olimpiade Indonesia Resmi Dibuka

“Pemerintah punya target pengembangan 17 KEK hingga akhir tahun 2019 dan target tersebut bisa dicapai,” kata Darmin.

Menurutnya, KEK menjadi penggerak perekonomian daerah. Dia mencontohkan, KEK Galang Batang di Kepulauan Riau akan menjadi pusat hilirisasi bauksit terintegrasi dengan komitmen investasi Rp 36,250 triliun hingga 2023. 

Dengan hadirnya KEK Galang Batang, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Kepulauan Riau meningkat 25,80 persen dalam kurun waktu 2015 hingga 2017. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) meningkat 15,58 persen dalam kurun waktu 2015 hingga 2018 dan akan terus meningkat seiring perkembangan investasi yang masuk ke KEK Galang Batang.

Baca juga : Mentan Tantang Ahli Agronomi Hasilkan Inovasi Pertanian 4.0

Di KEK Mandalika (Lombok, NTB) sedang dibangun hotel-hotel kelas dunia seperti Pullman, Royal Tulipe, dan Paramount; serta sedang mempersiapkan diri menjadi tuan rumah pergelaran MotoGP pada 2021. Komitmen investasi di kawasan wisata ini mencapai Rp 17,5 triliun. Data perkembangan kunjungan wisatawan Kabupaten Lombok Tengah 2015-2018 menunjukkan kunjungan wisatawan manca negara meningkat 361 persen dan wisatawan nusantara naik 170 persen. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.