Dark/Light Mode

GenSawit Solo Bagikan Informasi Seputar Peran Kelapa Sawit Bagi Indonesia

Senin, 11 Maret 2024 09:54 WIB
GenSawit Talkshow Peran Kelapa Sawit Bagi Indonesia di Grand Mercure Solo Baru, Kota Surakarta, Jawa Tengah Sabtu (9/3/2024). (Foto: Ist)
GenSawit Talkshow Peran Kelapa Sawit Bagi Indonesia di Grand Mercure Solo Baru, Kota Surakarta, Jawa Tengah Sabtu (9/3/2024). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kontribusi kelapa sawit untuk Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun terakhir mencapai lebih dari 244 juta dolar AS. Pada tahun 2023, kelapa sawit masih terus menjadi pilar penting dalam perekonomian Indonesia, meskipun dalam beberapa tahun terakhir banyak tantangan seperti penurunan harga. 

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana BPDPKS sekaligus Plt. Direktur Kemitraan BPDPKS, Kabul Wijayanto dalam GenSawit Talkshow bertajuk "Peran Kelapa Sawit Bagi Indonesia" di Grand Mercure Solo Baru, Kota Surakarta, Jawa Tengah Sabtu (9/3).

Acara tersebut diselenggarakan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bersama ratusan mahasiswa dari berbagai universitas Solo Raya. 

"Perkebunan dan industri sawit memberikan kontribusi lapangan pekerjaan yang cukup besar mencakup petani sampai pengelola kelapa sawit, ada 16 juta pekerja yang terlibat langsung dan 22 juta pekerja yang terlibat tidak langsung," kata Kabul, dalam keterangan tertulis, Senin (11/3/2024).

Saat ini Indonesia masih di dominasi oleh generasi Z dan disusul generasi milenial, dan generasi X. Karena itu, lanjut dia, kontribusi generasi muda sangat penting dalam membangun dan mendorong kelapa sawit, serta berperan penting dalam mendorong ketahanan pangan di masa depan.

"Melalui kegiatan ini diharapkan agar dapat menyampaikan peran kelapa sawit bagi Indonesia dalam pembangunan, tidak hanya sebagai tanaman biasa tapi juga sebagai penyokong ekonomi negara," ungkapnya.

Selain itu, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh tiga narasumber dari berbagai latar belakang seperti Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS Achmad Maulizal Sutawijaya, Ketua Umum Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (MAKSI) Dr. Darmono Taniwiryono, dan Ketua Bidang Komunikasi & Media Sosial DPP APKASINDO Maria Goldameir Mektania.

Baca juga : Menteri Erick Bikin BUMN Makin Informatif Dan Transparan

Melalui kegiatan ini diharapkan mampu mendorong kemajuan industri kelapa sawit bagi Indonesia, terutama meningkatkan kesadaran masyarakat atas kehadiran BPDPKS melalui program advokasi, promosi, dan sosialisasi kelapa sawit.

Apalagi, dikatakan Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS Achmad Maulizal, saat ini BPDPKS tengah gencar mendukung program perkembangan hilirisasi, tidak hanya untuk produk makanan dan kosmetik, tapi juga untuk biodiesel yang di kombinasikan dengan bahan bakar fosil. 

"Ke depan kita juga harus melihat bahwa akan terus ada perkembangan kelapa sawit seperti bio diesel dan bensin sawit yang sedang di riset. Ini akan terus dikembangkan produk produk kelapa sawit yang akan memenuhi kebutuhan secara masif," ungkap Maulizal.

Selanjutnya, di tengah informasi negatif yang saat ini beredar mengenai kelapa sawit, terutama di Eropa yang kerap menyuarakan kampanye hitam 'no palm oil', memiliki efek domino dalam menghambat pertumbuhan industri kelapa sawit secara makro.

Terkait hal itu, Achmad Maulizal mengajak mahasiswa untuk cek fakta apabila menemukan informasi negatif terkait kelapa sawit. "Dengan saat ini banyak stigma negatif tentang sawit, sikap mahasiswa harus cek dan re-cek dalam mengelola berita berita hoaks," jelas Maulizal. 

Senada dengan Maulizal, Kepala Divisi Komunikasi dan Media Sosial DPP APKASINDO, Maria Goldameir pun mengutarakan bagaimana peran kelapa sawit dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani sawit di tengah ancaman dan tantangan yang dihadapi pelaku industri.

Sehingga, menurut Golda generasi muda diharapkan agar dapat memahami kondisi seputar perkelapasawitan Indonesia. Terlebih banyak masyarakat yang hidupnya bergantung terhadap sektor tersebut.

Baca juga : Terima Perwakilan Kapal Api Group, Bamsoet Ajak Dukung Dunia Otomotif Indonesia

"Sawit di Indonesia dikelola oleh tiga pihak, yaitu swasta 53 persen, petani 42 persen, pemerintah 6 persen. Data membuktikan bahwa 42 persen masyarakat Indonesia bergantung di sawit, yang telah menjadi pilar ekonomi petani swadaya adalah petani yang berdiri sendiri, mulai dari lahan, pupuk, bibit," terang Golda.

Maka, melalui kegiatan ini, Golda berkomitmen untuk memberikan pemahaman dan pendampingan informasi maupun seputar pertanian kepada generasi muda di Indonesia.

Apalagi, kelapa sawit menjadi prospek yang menjajikan karena kebutuhan terus meningkat sehingga harganya juga terus meningkat karena banyaknya kebutuhan Crude Palm Oil (CPO).

"Kami berupaya untuk mengoptimalisasi produktivitas petani sawit (PSR), peningkatkan SDM petani, isu lingkungan yang menekan perkebunan sawit, tata niaga TBS, sawit berkelanjutan (sertifikasi ISPO), pendampingan legalitas," kata Golda.

Diharapkan Golda, kedepan prospek petani sawit semakin luas dan dibantu oleh BPDPKS, karena sawit menghidupi jutaan petani Indonesia dan hal tersebut akan berdampak positif terhadap kemajuan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Sawit Dalam Perspektif Kesehatan

 

Baca juga : Denmark Dorong Kolaborasi Tanggulangi Obesitas Pada Anak Indonesia

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Darmono Taniwiryono menyampaikan beragam manfaat positif dari kandungan kelapa sawit bagi kesehatan yang selama ini belum diketahui masyarakat. 

"Banyak masyarakat tidak tahu jika minyak sawit itu awalnya kental dan merah dan berwarna krem pada suhu ruang dan memiliki kandungan nutrisi, seperti karbohidrat, lemak, mineral, dan lainnya," jelas Darmono. 

Indonesia sendiri, ungkap Darmono kerap mengolah sawit menjadi minyak goreng. Padahal di Afrika, minyak sawit dimanfaatkan sebagai vitamin yang dikonsumsi saat masih dalam bentuk merah dan kental.

"Minyak merah murni merupakan superfood dengan kandungan tocotrienols vitamin E sebagai bahan obat dalam mencegah kanker. Selain itu juga memiliki banyak khasiat sebagai antioksidan," kata Darmono.

Selain itu, Indonesia saat ini juga tengah mengembangkan produk virgin palm oil. Diharapkan, berkembangnya virgin palm oil dan red palm oil sebagai superfood untuk memenuhi nutrisi sehingga dipercayai mampu menyelesaikan permasalahan stunting di Indonesia. 

"Dibandingkan dengan negara di Amerika, tinggi masyarakat Indonesia masih dibawah rata-rata, dengan ini diharapkan kita dapat memanfaatkan sawit sebesar-besarnya untuk mengatasi stunting, agar masyarakat Indonesia dapat tumbuh sehat dan cerdas," tutupnya. 

Selain talkshow, turut serta penampilan tarian tradisional Jawa, penampilan musik kroncong, olimpiade sawit baik, lomba narasi, university combat dan kedatangan influencer Leyla Aderina turut serta hadir memeriahkan acara tersebut.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.