Dark/Light Mode

Lebih Cepat Dari Target

BSI Masuk Top 10 Global Islamic Bank, Erick: Ini Kepercayaan Luar Biasa

Kamis, 14 Maret 2024 17:36 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Instagram)
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI kembali menunjukkan performa impresif. Dari sisi kapitalisasi pasar, bank yang dinakhodai Hery Gunardi itu resmi masuk ke jajaran Top 10 Global Islamic Bank. Seiring harga saham emiten bersandi BRIS yang melesat. Alhasil, market cap perseroan pun tembus Rp 131,47 triliun.

Capaian ini lebih cepat dari target perseroan menembus Top 10 Global Islamic Bank berdasarkan market capitalization/market cap terbesar pada tahun 2025.

Torehan kapitalisasi pasar terbesar itu mengacu pada penutupan harga saham BRIS pada perdagangan Rabu (13/3/2024).

Kapitalisasi pasar BRIS menjadi Rp 131,47 triliun atau setara 8,44 miliar dolar Amerika Serikat (AS). 

Secara global, BRIS berada pada peringkat 10 dengan kapitalisasi pasar terbesar bank syariah dunia di bawah Emirates Islamic Bank yang menempati peringkat 9 dengan angka 10,38 miliar dolar AS pada posisi 9 dan Abu Dhabi Islamic Bank di peringkat 8 dengan angka 10,94 miliar dolar AS.

Mencermati penaikan saham BRIS, Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk Hery Gunardi mengatakan, peningkatan BRIS sejalan dengan kondisi IHSG yang bergerak di rentang 7.409,67 hingga menembus rekor 7.435,81.

BRIS juga menjadi salah satu faktor pendorong, yang turut menggerakkan IHSG menjadi hijau.

Saat ini, sektor perbankan terutama Top 4 Banks masih menjadi andalan utama investor domestik dan global di Bursa Efek Indonesia, karena kinerjanya yang stabil.

Baca juga : BSI Agresif Capai Top 10 Global Islamic Bank

Terlebih, 3 dari Top 4 Banks adalah induk dari BRIS yaitu, BMRI, BBRI dan BBNI.

“Ketika ternyata memiliki fundamental performance yang sangat baik, BRIS menjadi saham yang banyak dikoleksi investor,” tegas Hery,

Terkait hal tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir meyakini, tingkat kepercayaan investor asing terhadap kinerja fundamental perseroan atau kinerja sahamnya di lantai bursa Indonesia, semakin meningkat.

Ini menunjukkan, BSI yang sejak 2021 diproyeksikan sebagai lokomotif ekonomi syariah, tumbuh secara berkelanjutan.

“Apresiasi investor asing yang merupakan institusi terpercaya di bidang investasi ini adalah sebuah kepercayaan luar biasa bagi BSI. Ini menjadi bukti bahwa kinerja kami yang tumbuh berkelanjutan, memiliki nilai ekonomi yang potensial di masa depan,” kata Erick.

Pemerintah sebenarnya menargetkan BSI masuk 10 besar bank syariah dunia, berdasarkan kapitalisasi pasar pada 2025. Namun, realisasinya lebih cepat. Ini membuktikan BSI memiliki resiliensi tinggi dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi.

"Prestasi BSI ini, juga menjadi pembuktian Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim, mempunyai bank syariah terbesar dengan fundamental kinerja yang tangguh," tutur Erick.

BSI berhasil menjaga kinerja keuangan, agar tetap tumbuh secara impresif di tengah tantangan dan ketidakpastian perekonomian global, akibat meningkatnya tensi geopolitik dunia.

Baca juga : Dubes Arief Basalamah Serahkan Surat Kepercayaan Kepada Presiden Armenia

Keberhasilan BSI dalam menjaga kinerja positif itu ditunjukkan dengan pencapaian laba yang tumbuh 33,88 persen (yoy) menjadi Rp 5,70 triliun hingga kuartal IV/2023.

Kontributor utama penopang kinerja positif BSI di antaranya adalah pembiayaan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan dana murah yang tumbuh dua digit, respon strategi yang tepat serta model bisnis yang fleksibel dan terdigitalisasi.

Pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (13/3/2024), saham BRIS dibuka pada level harga Rp 2.610 dan ditutup pada Rp 2.850 atau naik 9,62 persen.

Dari harga penutupan tersebut, harga saham BRIS naik hingga 63,79 persen, jika dihitung sejak awal tahun 2024 (YTD) atau naik 114 persen dalam satu tahun.

Dengan level harga BRIS saat ini, target price konsensus para analis di Bloomberg sebesar Rp 2.540 telah terlampaui.

Di sisi lain, untuk menjaga kepercayaan publik, BSI juga terus aktif melakukan kegiatan update kepada investor potensial, baik yang sudah maupun yang belum memiliki saham BRIS, melalui berbagai kegiatan konferensi dan (NDR).

“Karena itu, kami akan menjaga kepercayaan ini, dengan terus meningkatkan kinerja. Kami ingin menjadikan BSI sebagai salah satu bank transaksional terbaik di segmen retail maupun wholesale,” tandas Hery.

Di segmen retail, BSI terus meningkatkan infrastruktur dan inovasi melalui penambahan jumlah ATM, EDC, serta perluasan channel digital untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada nasabah.

Baca juga : Dapat Mandat Bank Global Dari Menteri Erick, Ini Strategi BNI Dorong UMKM Ekspor

Saat ini, BSI telah memiliki lebih dari 1.100 kantor cabang yang tersebar di Indonesia, lebih dari 2.500 mesin ATM, lebih dari 1.200 EDC, dan 86.200 agen laku pandai BSI Smart.

BSI juga memperkuat layanan digital pada BSI Mobile dengan fitur-fitur yang mumpuni, dalam rangka beyond sharia banking.

Selain transfer antar bank, buka rekening secara online, BSI Mobile juga dapat digunakan untuk pengajuan pembiayaan online. Mulai dari pembiayaan gadai emas, cicil emas, mitraguna, dan oto.

Selain itu, BSI Mobile juga memiliki layanan Islami, transaksi top up wallet, ecommerce, serta pembayaran zakat, infak dan sedekah (ZISWAF).

Di segmen wholesale, BSI baru-baru ini memperkuat layanan digital dengan menghadirkan platform transaction banking. Platform yang mengusung konsep single sign on ini memberikan solusi transaksi finansial yang efisien, aman dan kemudahan akses bagi nasabah untuk layanan Cash Management, value Chain, FX dan Trade Finance dengan sekali klik.

Upaya BSI dalam menjaga pertumbuhan bisnis tersebut, telah menuai apresiasi positif. Terbaru, mengacu pada data kepemilikan saham Bloomberg, terdapat beberapa investor asing yang baru-baru ini gencar memborong saham BRIS, seperti Dimensional Fund Advisors LP, lembaga investasi yang bermarkas di Austin, Texas, Amerika Serikat (AS), SEI Investments Co., perusahaan jasa keuangan dari Oaks, Pennsylvania, AS, RWC Partners Ltd, BlackRock Inc serta UBS AG.

Pada sesi perdagangan I, Kamis (14/3/2024), saham BRIS kembali melonjak ke level harga baru yaitu Rp 2.910 per lembar saham. Kapitalisasi pasar BSI pada sesi perdagangan tersebut menjadi Rp 132,89 triliun.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.