Dark/Light Mode

Genjot Produktivitas Petani, Pupuk Kaltim Gelar Panen Raya Sedap Malam di Rembang

Senin, 18 Maret 2024 14:29 WIB
Pupuk Kaltim berkomitmen terus mendukung produktivitas masyarakat, khususnya petani dalam memaksimalkan penggunaan lahan dan produksi pangan. (Ilustrasi Pupuk Kaltim)
Pupuk Kaltim berkomitmen terus mendukung produktivitas masyarakat, khususnya petani dalam memaksimalkan penggunaan lahan dan produksi pangan. (Ilustrasi Pupuk Kaltim)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) terus berkomitmen untuk mendukung produktivitas masyarakat, khususnya petani dalam memaksimalkan penggunaan lahan dan produksi pangan.

Bentuk nyata dukungan tersebut, salah satunya diwujudkan melalui program Agrosolution guna membantu memajukan kesejahteraan petani di Indonesia, melalui sistem pertanian terpadu, di antaranya dengan penggunaan produk berkualitas dan ramah lingkungan.

Direktur Keuangan & Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman mengatakan, didukung sinergi dan kolaborasi dengan berbagai elemen di industri pertanian, per Maret 2024, program Agrosolution Pupuk Kaltim telah berhasil membuat ekosistem di berbagai daerah di Indonesia hingga mencapai luas tanam 34.483 hektare (Ha), dengan jumlah akuisisi petani sebanyak 17.923 orang.

Terbaru, kata Qomaruzzaman, dalam upaya memaksimalkan budidaya bunga sedap malam di Rembang, Jawa Tengah, pihaknya berkolaborasi bersama Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (Yess) untuk pembinaan petani milenial.

Serta, didukung Distributor Pupuk CV Gilang Perkasa sebagai penyedia pupuk dari Pupuk Kaltim dan offtaker lokal wilayah Rembang, Kabupaten Pasuruan.

Baca juga : Heru Budi: Jangan Sampai Stunting Jadi Penghambat

"Pupuk Kaltim berhasil bekerja sama dengan 275 petani, dengan capaian total luas tanam sedap malam sebanyak 171 hektar," ujarnya, melalui siaran pers, Senin (18/3/2024).

Ia menjelaskan, keberhasilan program Agrosolution ini ditandai dengan menggelar Panen Raya Sedap Malam Perdana di Desa Pekoren, Rembang, Pasuruan.

Turut hadir dalam gelaran tersebut, Komisaris Pupuk Kaltim, Pejabat Bupati Pasuruan yang diwakili oleh Pelaksana Harian (Plh.) Asisten Bidang Perekonomian & Pembangunan dari Dinas Ketahanan dan Pertanian Kabupaten Pasuruan, Perwakilan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services dan petani, Diana Lukita Rahayu.

Ia menilai, program Agrosolution merupakan wujud komitmen Pupuk Kaltim dalam mengedukasi petani tentang bagaimana menjalankan dan mengelola pertanian lebih efektif.

“Program Agrosolution bertujuan untuk mendukung kesejahteraan para petani, sekaligus meningkatkan produktivitas komoditas pertanian secara terintegrasi melalui pemberdayaan petani," katanya.

Baca juga : Tingkatkan Produktivitas Sawit Rakyat, Pemerintah Dorong Sejumlah Kebijakan Strategis

Diana menambahkan, hal ini juga salah satu cara perusahaan mendorong sektor pertanian Indonesia, melalui produksi produk pertanian yang berkualitas.

Selain itu, program Agrosolution juga digagas untuk mendorong penggunaan pupuk non subsidi oleh petani, guna mengurangi ketergantungan akan pupuk subsidi dengan target lahan yang jauh lebih produktif.

Ia menegaskan, dukungan Program Agrosolution juga terbukti berhasil menaikkan produktivitas dan provitas dari komoditas pertanian.

"Produktivitas rata-rata padi mencapai 18 persen, produktivitas rata-rata jagung mencapai 25 persen, produktivitas rata-rata bawang merah 23 persen dan produktivitas rata-rata tebu mencapai 30 persen," bebernya.

Di kesempatan yang sama, seorang petani sedap malam dari Rembang, Khusnia Karin mengungkapkan, program Agrosolution berhasil menaikkan hasil panen sedap malam di 2023 dari 30.000 batang per hektare setiap bulannya menjadi 35.000 batang per hektare, yang menunjukkan kenaikan produktivitas sebesar hampir 17 persen.

Baca juga : Genjot Produksi Migas, PHR & Pertamina Drilling Lakukan Pengeboran Terintegrasi

“Dengan bantuan program Agrosolution dari Pupuk Kaltim, secara perlahan kami sebagai petani dapat memaksimalkan produktivitas komoditas pertanian, khususnya dalam produksi sedap malam, " ujar Khusnia.

Seiring dengan peningkatan produktivitas tersebut, keuntungan yang didapat para petani juga meningkat.

Ia mencontohkan, jika penjualan hasil 35.000 batang per hektare per bulan dengan harga Rp 1.000 per batang (harga hari biasa), maka total pendapatannya mencapai Rp 35.000.000.

Sementara itu, biaya produksi sedap malam mulai tanam sampai dengan panen sebesar Rp 22.095.000 juta, sehingga keuntungan petani sebesar Rp 12.904.500.

“Kami menyadari, peran pertanian sangat berdampak pada ketahanan pangan nasional. Maka dari itu, kami terus mengedukasi, membina dan memberdayakan petani untuk memaksimalkan potensi pertanian,” pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.