Dark/Light Mode

Pembaruan Energi untuk Pertanian

Kamis, 4 April 2024 22:46 WIB
Penggunaan panel surya di sektor pertanian. (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Penggunaan panel surya di sektor pertanian. (Foto: Dwi Pambudo/RM)

Sektor pertanian memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan. Namun, seiring dengan pertumbuhan populasi dunia, sektor pertanian juga menghadapi tantangan dalam memenuhi permintaan pangan yang terus meningkat dengan cara yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah pengembangan infrastruktur energi terbarukan dalam kegiatan pertanian.

Penggunaan energi terbarukan seperti biogas, tenaga surya, dan tenaga angin dapat memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan yang signifikan bagi sektor pertanian. Dari sisi ekonomi, penggunaan energi terbarukan dapat mengurangi biaya operasional pertanian dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang harganya cenderung fluktuatif. Selain itu, surplus energi yang dihasilkan juga dapat dijual ke jaringan listrik, menciptakan sumber pendapatan tambahan bagi petani.

Dari sisi sosial, akses terhadap energi terbarukan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan dengan menyediakan listrik yang terjangkau dan berkelanjutan. Hal ini mendukung produktivitas pertanian, kegiatan usaha, serta akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan yang lebih baik.

Sementara, dari sisi lingkungan, penggunaan energi terbarukan dalam pertanian dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Selain itu, pemanfaatan sumber daya terbarukan seperti biogas dari limbah pertanian dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan mendukung praktik pertanian berkelanjutan.

Dalam pengembangan infrastruktur energi terbarukan di sektor pertanian, integrasi dengan kearifan lokal menjadi sangat penting. Masyarakat adat telah memiliki pengetahuan tradisional dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan, termasuk dalam pengelolaan energi. Misalnya, masyarakat adat di Indonesia telah memanfaatkan biogas dari limbah pertanian untuk memasak dan penerangan sejak lama. Kearifan lokal ini dapat menjadi dasar dalam merancang dan mengimplementasikan proyek energi terbarukan yang sesuai dengan konteks lokal.

Selain itu, pelibatan aktif masyarakat lokal dalam perencanaan, pengelolaan, dan pemantauan infrastruktur energi terbarukan juga sangat penting. Hal ini dapat meningkatkan kepemilikan dan keberlanjutan proyek, serta memastikan bahwa kebutuhan dan aspirasi masyarakat lokal diakomodasi dengan baik.

Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, organisasi non-pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat lokal sangat diperlukan dalam mengembangkan infrastruktur energi terbarukan di sektor pertanian. Dengan mengintegrasikan kearifan lokal dan teknologi modern, kita dapat menciptakan sistem pertanian yang lebih efisien, produktif, dan ramah lingkungan, serta mendukung pencapaian ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan secara menyeluruh.

Intan Ramadhani Rukmana
Intan Ramadhani Rukmana
Tani Ngobrol

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.