Dark/Light Mode

Ponpes Darunnajah Dukung Perdamaian Di Ukraina

Senin, 25 Maret 2024 12:58 WIB
Wakil Rektor III Universitas Darunnajah, Muhammad Irfanuddin Kurniawan dan Mufti asal Krimea Ukraina Murat Suleymanov. (Foto : ist)
Wakil Rektor III Universitas Darunnajah, Muhammad Irfanuddin Kurniawan dan Mufti asal Krimea Ukraina Murat Suleymanov. (Foto : ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mengisi bulan suci Ramadhan, Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta mengajak para santrinya mengenal budaya muslim di Krimea Ukraina dengan menghadirkan Mufti asal Krimea Ukraina Murat Suleymanov pada Jumat (23/3).

Santri juga diajak menonton film sejarah Islam Krimea bertajuk ‘The Way’. Film ini menceritakan kisah masyarakat Tatar Krimea untuk tetap bertahan di tanah leluhur mereka.

Wakil Rektor III Universitas Darunnajah, Muhammad Irfanuddin Kurniawan para santri dapat lebih memahami isu deportasi dan kondisi yang terjadi negara Eropa Timur tersebut. 

Baca juga : Setan Merah Incar Wonderkid Ukraina

"Kami dengan tangan terbuka ingin membantu saudara-saudara muslim di Ukraina yang terkena bencana. Bahkan kami mengundang para saudara muslim disana untuk datang ke Pondok Pesantren jika ingin belajar dan saling bertukar pikiran membagikan ilmu. sebagai salah satu bentuk kontribusi Darunnajah terhadap peperangan yang terjadi di Ukraina," tutur Irfanuddin.

Murat Suleymanov, Mufti Ukraina dan Krimea berharap kehadirannya bisa membuka wawasan para santri tentang Eropa, khususnya di Ukraina.

“Saya harap kehadiran saya di sini bisa menjadi jembatan silaturahmi untuk Indonesia dapat memberikan dukungan kepada masyarakat muslim Tatar Krimea. Sangat sulit bagi umat muslim di sana untuk bisa merasakan kebebasan beribadah di tanah air sendiri," jelas Murat Suleymanov, Mufti Ukraina dan Krimea dalam keterangan tertulisnya pada Senin (25/03).

Baca juga : Hadiri Kongres Desa Indonesia, Bamsoet Dorong Peningkatan Pembangunan Desa

Murat menceritakan umat Islam di Krimea menderita. Banyak kitab Al Quran yang dibakar. Menurut Murat terdapat lebih dari 1.000 masjid yang dirusak atau berubah fungsi semenjak 10 tahun lalu.

“Perjalanan panjang dan berliku ini telah menjadi ujian berat bagi masyarakat Tatar Krimea muslim untuk bertahan di tanah leluhur mereka. Mereka yang menentang aneksasi ilegal Krimea oleh Rusia telah menjadi sasaran serius pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)," tambah Murat. 

Seperti diketahui sebelumnya Film ‘The Way’ adalah karya dokumenter diproduksi oleh Suspilne Media yang didedikasikan untuk Hari Peringatan Korban Deportasi Tatar Krimea oleh rezim komunis Stalin pada tahun 1944 dan Hari Perjuangan untuk Hak-hak Bangsa Tatar Krimea.

Baca juga : HUT ke-50, Hotel Borobudur Jakarta Usung Tema Perdamaian & Kebudayaan

Yanuardi Sukur, Penulis buku berjudul 'Islam di Tatar Krimea' yang hadir dalam acara ini mengatakan perang masih berkecambuk antara Ukraina dan Rusia

"Indonesia harus mendukung penghapusan penjajahan, sesuai dengan kalimat ‘penjajahan di atas dunia harus dihapuskan’ maka penjajahan atas Ukraina terhadap Rusia harus dihapuskan,” kata Yanuardi Sukur.

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.