Dark/Light Mode

Kantongi Pendapatan Rp 46,7 T, Kinerja Garuda On The Track

Senin, 1 April 2024 17:55 WIB
Maskapai Garuda Indonesi. (Foto: Ist)
Maskapai Garuda Indonesi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mencatat pendapatan usaha 2,94 miliar dolar AS atau Rp 46,7 triliun pada 2023. Jumlah tersebut tumbuh 40 persen dibanding tahun sebelumnya yaitu 2,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 33,4 triliun. Hal ini memperlihatkan kinerja usaha yang terus berjalan on the track.

Pendapatan usaha tersebut didorong dari pendapatan penerbangan berjadwal yang naik 41 persen yoy menjadi 2,37 miliar dolar AS dari sebelumnya 1,68 miliar dolar AS. Hal ini sejalan dengan pergerakan masyarakat yang menggunakan transportasi udara di fase pascapandemi terus bergerak mendekati situasi sebelum pandemi. 

Sementara pada penerbangan berjadwal penumpang sendiri, tumbuh 52 persen dari tahun sebelumnya menjadi 2,21 miliar dolar AS.

Baca juga : Gen Z Kudu Dilibatkan Kerek Ekonomi Digital

Sedangkan, pendapatan penerbangan tidak berjadwal juga mencatat pertumbuhan hingga 65 persen atau sebesar 288,03 juta dolar AS dari tahun sebelumnya yaitu 174,81 juta dolar AS.

Kemudian pendapatan penerbangan haji di tahun 2023 menyumbang kenaikan signifikan hingga 145 persen menjadi 235,17 juta dolar AS dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 92,48 juta dolar AS. Kemudian, pendapatan lain-lain turut naik 15 persen dari kinerja 2022 menjadi 270,58 juta dolar AS. Dengan capaian itu, Garuda berhasil membukukan laba tahun berjalan sebesar 251.996.580 dolar AS.

“Implementasi aksi strategis korporasi dalam upaya percepatan pemulihan kinerja pascarestrukturisasi dibarengi dengan geliat pergerakan penumpang yang terus tumbuh, diharapkan dapat semakin memperkokoh landasan entitas bisnis Garuda Indonesia secara grup untuk fokus dalam mengoptimalkan pendapatan usaha serta upaya pembukuan laba kinerja perusahaan secara berkelanjutan,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra.

Baca juga : Kantongi Laba Rp 159 M, Cemindo Gemilang Sukses Ubah Rugi Jadi Cuan

Sepanjang tahun 2023, Garuda Indonesia Group berhasil mencatatkan kinerja operasional melalui pertumbuhan jumlah angkutan penumpang hingga 34 persen yakni mencapai 19.970.024 penumpang dibandingkan pada periode sebelumnya 14.848.195 penumpang. Dalam capaian tersebut, Garuda Indonesia berhasil mengangkut penumpang sebanyak 8.291.094 dan Citilink sebanyak 11.678.930 penumpang.

Garuda juga mencatatkan pendapatan lain-lain bersih sebesar 344,794,114 dolar AS yang dikontribusikan salah satunya dari penerapan pembalikan penurunan nilai aset non-keuangan (reversal impairment asset) dengan nilai sebesar 198 juta dolar AS. Penerapan perlakuan akuntasi tersebut tentunya telah dilaksanakan secara penuh kehati-hatian dan prudent dengan melibatkan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) serta melalui prosedur audit dari kantor akuntan publik yang ditunjuk Perusahaan.

Selain penerapan pembalikan penurunan nilai aset non-keuangan, dalam hal pembukuan laba buku juga turut mencatat keuntungan atas penarikan kembali obligasi senilai 63.88 juta dolar AS yang dilaksanakan pada bulan Desember 2023 lalu melalui pembelian kembali sebagian Obligasi Baru 2022 di mana selisih nilai tercatat dan jumlah yang dibayarkan dibukukan sebagai keuntungan pembelian kembali obligasi. 

Baca juga : 2023, SMI Kantorngi Pendapatan Rp 7,6 Triliun

“Aksi korporasi pembelian kembali sebagian obligasi tersebut menjadi salah satu proses pemenuhan kewajiban restrukturisasi, di mana dalam hal ini para pemegang Surat Utang dan Sukuk mayoritas merupakan para kreditur Garuda yang mengikuti tahapan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU),” ujarnya.

Langkah restrukturisasi utang Garuda yang dimulai sejak akhir tahun 2021 lalu mampu membawa Perusahaan untuk bangkit kembali setelah menerima persetujuan dari kreditur yang tertuang dalam perjanjian homologasi pada tahun 2022 lalu atas penurunan nilai utang hingga 50 persen yakni dari nilai utang yang sebelumnya 10,9 miliar dolar AS menjadi 4,79 miliar dolar AS.

Hingga saat ini perusahaan terus melakukan pemenuhan kewajiban pembayaran utang melalui sejumlah skema diantaranya, yaitu (1) melakukan pelunasan bertahap melalui arus kas operasional, (2) melakukan konversi utang menjadi Ekuitas Baru, Surat Utang Baru, Tagihan Utang Lokal dan Sukuk Baru, (3) melakukan konversi utang jangka Panjang untuk kreditur Bank, BUMN dan Anak Perusahaan, dan (4) melakukan Pelunasan Sebagian Surat Utang Baru dan Sukuk Baru melalui Tender Offer.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.