Dark/Light Mode

Regional Jawa Subholding Upstream Rampungkan Survei Seismik 3D Kepuh Lebih Cepat

Sabtu, 6 April 2024 14:39 WIB
Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina telah merampungkan Survei Seismik 3D Kepuh.Survei Seismik ini dilakukan di 131 desa di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. (Foto: Istimewa)
Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina telah merampungkan Survei Seismik 3D Kepuh.Survei Seismik ini dilakukan di 131 desa di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina telah merampungkan Survei Seismik 3D Kepuh.

Survei Seismik ini dilakukan di 131 desa di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dengan pelaksana kerja PT Elnusa Tbk.

Survei Seismik 3D Kepuh merupakan proyek strategis Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina untuk mendukung kegiatan eksplorasi yang masif dan agresif.

Vice President (VP) Exploration Regional Jawa Indra Yuliandri, survei seismik ini mempunyai luasan 501 kilomater persegi bertujuan untuk melakukan penambahan data bawah permukaan guna mendukung pencarian sumber daya migas baru dengan new exploration play concept.

Baca juga : Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina Bagikan 1.130 Paket Santunan Anak Yatim

“Di seismik ini, kita mencari prospek berupa play stratigraphic trap pada oblective lower Cibulakan dan Jatibarang,” jelasnya di Jakarta, Sabtu (6/4/2024).

Indra mengatakan, survei seismik 3D Kepuh berada di area perkotaan padat pemukiman, persawahan, dan tambak.

Menurutnya, untuk mendapatkan data yang optimal, survei seismik ini dilakukan dengan menggunakan teknologi baru yang pertama kali di terapkan di Pertamina dan Indonesia.

“Teknologi ini berupa penggunaan receiver autonomous node 5hz dan vibroseis sebagai pengganti sumber getar yang ramah lingkungan,” ungkap Indra.

Baca juga : Subholding Pelindo Luncurkan Sistem Drone Safety Patrol

Metode autonomous node ini menggunakan sistem sensor seismik dengan wireless technology receiver  yakni berupa alat yang ditancapkan di permukaan tanah.

Dukungan teknologi ini menjadikan kegiatan survei eksplorasi dalam pencarian sumberdaya minyak dan gas bumi menjadi lebih ramah lingkungan dibanding metode seismik pada umumnya, yaitu dengan menggunakan conventional receiver.

“Karena wireless, tidak ada penggunaan kabel-kabel yang menghubungkan antar receiver sehingga menghilangkan potensi limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3),” kata Indra.

Dari aspek operasional, survei seismik 3D Kepuh merupakan implementasi operation excellent project yang mengacu aspek On Time, On Budget, On Scope, On Return (OTOBOSOR).

Baca juga : Pekerja Offshore Regional Jawa Subholding Upstream Ikut Nyoblos di Anjungan Lepas Pantai

Sementara itu, Manager Exploration Planning & Operation Regional Jawa Muhamad Yanuar Mahardi mengatakan, metode ini secara tata waktu sangat efektif dan tinggi produktifitasnya.

Menurut Yanuar, penggunaan metode ini dapat menyelesaikan program lebih cepat yakni Maret 2024 dari rencana di April 2024. S Secara budget juga sangat efisien dengan penghematan 5-10 persen dari Authorization For Expenditure (AFE),

“Seratus persen program akuisisi terlaksana dengan jumlah titik perekaman sebanyak 25.356 shotpoint,” katanya.

Yang tidak kalah penting sambung Yanuar, dengan luas area survei sebesar 501 kilometer persegi, selama pelaksanaanya tidak terdapat kecelakaan kerja atau Zero Lost Time Incident dengan menyumbang sekitar 1.759.900 jam kerja selamat.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.