Dark/Light Mode

Miumbrick: Miselium untuk Infrastruktur Energi Terbarukan dalam Pertanian

Sabtu, 20 April 2024 18:30 WIB
Batu Bata Biologis dari Miselium (Sumber: Forbes.com, 2013).
Batu Bata Biologis dari Miselium (Sumber: Forbes.com, 2013).

Tantangan Populasi, Urbanisasi, dan Lingkungan

Perkembangan populasi manusia di dunia menjadi suatu kekhawatiran yang semakin mendalam. Menurut prediksi PBB, sekitar 66% penduduk dunia diharapkan akan tinggal di kota pada tahun 2050. Pertumbuhan populasi dan urbanisasi yang pesat ini memicu peningkatan dalam kebutuhan akan berbagai infrastruktur dan barang-barang industri lainnya (Peñaloza, 2017). Disisi lain, limbah dan dampak negatif dari eksploitasi sumber daya alam akan terus mencemari lingkungan (Eisenbud, 1978). Oleh karena itu, diperlukan pengembangan teknologi yang tepat guna menghadapi tantangan ini.

Teknologi daur ulang menjadi solusi kunci dalam mengatasi tantangan ini. Penggunaan bahan-bahan konvensional dalam industri saat ini tidak dapat didaur ulang dan berdampak negatif pada lingkungan (Italia & Shah, 2016). Hasil perhitungan inventarisasi GRK nasional menunjukkan tingkat emisi GRK di tahun 2022 sebesar 1.220 Mton CO2e dan Proses Industri dan Penggunaan Produk menunjukan emisi sebesar 59.15 Mton CO2e (KLHK, 2023).

Miumbrick sebagai Inovasi Ramah Lingkungan dalam Infrastruktur dan Pertanian

Beton memiliki peran yang sangat penting dalam membangun infrastruktur, tetapi produksi semen sebagai bahan dasarnya dapat berdampak buruk pada lingkungan karena menyebabkan peningkatan emisi karbon dioksida. Dalam mengatasi tantangan ini, penggunaan mikroorganisme seperti miselium dianggap sebagai langkah preventif untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan, termasuk dalam industri konstruksi dan pengemasan (Zou & Gao, 2020).

Proyek inovatif ini bernama Miumbrick (Mycelium dan Brick) yang menawarkan solusi dengan memanfaatkan miselium dari Filum Basidiomycota khususnya Pleurotus ostreatus atau jamur tiram putih sebagai bahan alternatif dalam pembuatan beton alami (Jiang et al., 2019). Penggunaan limbah pertanian seperti jerami padi dan jagung sebagai substrat untuk produksi miselium juga membantu mengurangi limbah pertanian, menciptakan inovasi yang berkelanjutan dalam infrastruktur dan pertanian (Harly & Srimulyani, 2023).

Sumber: Forbes.com, 2013.

Studi dalam jurnal "Mycelium-Based Composite: The Future Sustainable Biomaterial" menyoroti bahwa blok berbasis miselium menjadi alternatif yang lebih terjangkau dibandingkan material konvensional. Blok berbasis miselium jauh lebih ekonomis dalam produksinya, dimana hanya membutuhkan sekitar 18,92 USD per m3 dibandingkan dengan blok semen konvensional yang biayanya sekitar 936,87 USD per m3 (Alemu, Tafesse, & Mondal, 2022). Dengan demikian, proyek Miumbrick tidak hanya memberikan solusi dalam pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan, tetapi juga menunjukkan potensi untuk meningkatkan efisiensi produksi material bangunan secara ekonomis.

Proses Pembuatan Miumbrick dan Keberlanjutannya

Sumber: Aritonang et al., 2024.

Langkah awal dalam produksi batu bata berbasis miselium melibatkan penentuan media pertumbuhan sebagai substrat dengan suhu dan kelembaban optimal berkisar 25-30°C. Miselium kemudian dipadatkan dalam vakum untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme lain. Setelah mencapai struktur yang diinginkan, pertumbuhan jamur dapat dihentikan dengan pengeringan atau pemanasan substrat, namun jamur masih bertahan dalam kondisi "hibernasi" dan dapat kembali tumbuh jika kondisi lingkungan memungkinkan. Biobrick kemudian dilapisi dengan lapisan pelindung untuk mencegah penetrasi air, sehingga setelah proses ini selesai, biobrick siap digunakan untuk merakit berbagai produk yang diinginkan (Aritonang et al., 2024).

Kerjasama dengan Perguruan Tinggi merupakan langkah strategis untuk mempercepat implementasi proyek Miumbrick. Kolaborasi dengan pemerintah dan organisasi lingkungan seperti SRE Indonesia dan Badan Riset Nasional (BRIN) juga akan memberikan dukungan finansial, kebijakan, dan akses untuk memperluas dampak proyek ini secara nasional dan internasional. Proyek ini menjadi solusi penting dalam mengatasi masalah limbah dan perlindungan lingkungan, menjanjikan peluang investasi yang menarik di tengah pertumbuhan populasi, urbanisasi yang pesat, dan dampak negatif industri konvensional terhadap lingkungan.

Miumbrick dan Kontribusinya terhadap SDGs

Projek Miumbrick memainkan peran penting dalam pencapaian beberapa Sustainable Development Goals (SDGs). Pertama, dalam mendukung SDG 11 (Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan), Miumbrick menawarkan solusi inovatif untuk infrastruktur perkotaan dengan menggunakan bahan berbasis miselium yang ramah lingkungan, mengurangi ketergantungan pada bahan konvensional seperti semen, dan menciptakan pemukiman yang lebih berkelanjutan. Kedua, terkait dengan SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), Miumbrick menjadi contoh inovasi dalam industri konstruksi yang meningkatkan efisiensi sumber daya, mengurangi emisi karbon, dan membantu dalam penggunaan sumber daya alam yang terbatas. Terakhir, dalam mendukung SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim), Miumbrick berkontribusi dalam mengurangi jejak karbon dan polusi industri konstruksi, membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan iklim global. Dengan demikian, Miumbrick bukan hanya inovasi teknologi dalam industri konstruksi tetapi juga langkah konkret menuju pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan sesuai dengan prinsip SDGs.

Penutup

Proyek Miumbrick memperlihatkan bagaimana pertanian dapat menjadi pemain kunci dalam pengembangan infrastruktur energi terbarukan. Dengan mengadopsi teknologi daur ulang dan memanfaatkan miselium, proyek ini tidak hanya mengurangi dampak negatif industri konstruksi terhadap lingkungan, tetapi juga membuka peluang untuk meningkatkan keberlanjutan energi dalam sektor pertanian.

Penggunaan bahan berbasis miselium sebagai alternatif untuk material konvensional menunjukkan potensi besar untuk mengurangi jejak karbon dan limbah sambil meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya alam. Dengan demikian, Miumbrick bukan hanya sebuah inovasi teknologi, tetapi juga merupakan tonggak penting dalam mempercepat pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan khususnya dalam pengembangan infrastruktur energi terbarukan di sektor pertanian.

Daftar Pustaka

Alemu, D., Tafesse, M., & Mondal, A. K. (2022). Mycelium-based composite: The future sustainable biomaterial. International journal of biomaterials, 2022.

Eisenbud, M. (1978). Population Growth, Food, Energy, and Raw Materials. In: Environment, Technology, and Health. Palgrave, London. https://doi.org/10.1007/978-1-349-04752-9_5.

Forbes. (2013). Move Over, Google: At A New ZERO1 Exhibit, Artists Hold All The Patents. Diakses pada 14 April 2024. https://www.forbes.com/sites/jonathonkeats/2013/09/30/move-over-google-at-a-new-zero1-exhibit-artists-hold-all-the-patents/?sh=16e152706ea8

Harly, R., & Srimulyani, S. (2023). Potential of agricultural waste (rice and corn straw to development of cattle in Harau District, Lima Puluh Kota Regency. Journal of Tropical Animal Science and Technology, 5(1), 17-24.

Italia, H., Patel, I., & Shah, J. (2016). Experimental study of bacterial self-healing effect on concrete: a review. Journal of Civil Engineering and Environmental Technology, 3(1), 78-81.

Jiang, L., Walczyk, D., Mooney, L., & Putney, S, "Manufacturing of mycelium-based biocomposites", International SAMPE Technical Conference., 2019.

Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2023). Indonesia Serius Tangani Perubahan iklim dan Pencapaian target NDC. Diakses dari https://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran-pers/7535/indonesia-serius-tangani-perubahan-iklim-dan-pencapaian-target-ndc.

Peñaloza, D. (2017). The role of biobased building materials in the climate impacts of construction: Effects of increased use of biobased materials in the Swedish building sector (Doctoral dissertation, KTH Royal Institute of Technology).

Zou, D., & Gao, L. (2020). Preparation and properties of fungal mycelium based on garden waste. Science Discovery, 8(2), 43.

Amelia Nur Fajriyah
Amelia Nur Fajriyah
Amelia Nur Fajriyah

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.