Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Incar Sejumlah Proyek Penting

Boyong 25 Pengusaha, Mendag AS Temui Luhut

Kamis, 7 November 2019 07:51 WIB
Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan (Foto:Istimewa)
Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan (Foto:Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan bertemu Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Wilbur Ross di kantornya, Jakarta, kemarin. 

Pada kesempatan ini Ross mengungkap, pihaknya mengincar sejumlah kontrak bisnis penting. Pertemuan membahas masalah investasi dan perdagangan kedua negara. Dalam pertemuan tersebut, Luhut ditemani Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Wakil Menteri Luar Negeri Mehendra Siregar. 

Mendag AS Wilbur Ross juga tak tanggung-tanggung membawa 25 bos perusahaan asal negeri Paman Sam seperti Honeywell, Tesla, Qualcomm, dan Citibank. 

Pertemuan dilakukan hampir selama satu jam. Luhut mengungkapkan, diskusinya dengan Mendag AS berjalan baik dan semua diterima tanpa ada hambatan. 

“Jadi saya kira sekarang ini harus kita lihat. Jangan cuma lihat China dan Amerika, sekarang semua dunia sudah mulai terintegrasi,” ujarnya. 

Luhut mengaku, pertemuannya dengan Mendag AS berjalan hangat dan pihak Amerika mengapresiasi keterbukaan pemerintah Indonesia sekarang. 

Baca juga : Penting, Penguatan Tren Ekonomi Digital

“Tadi pertemuan dengan Wilbur Ross berlangsung sangat baik. Kita banyak ketawa- ketawa, tapi substansinya juga semua ter-cover dengan baik. Dia memberikan apresiasi terhadap keterbukaan pemerintah sekarang ini dan begitu cepatnya dalam mem berikan respon,” ungkapnya. 

Menurutnya, banyak hal yang dibahas dalam pertemuan. Salah satunya, Luhut mengaku telah mengajak beberapa perusahaan otomotif seperti Tesla, Volks Wagen, Mercedez, dan BMW, serta perusahaan lithium baterai CATL (Contemporary Amperex Technology) untuk ikut invetasi dalam sektor baterai. 

Karena, larangan ekspor nikel mentah atau ore sudah mulai diberlakukan 1 Januari 2019 sehingga produsen baterai harus membuat pabrik di Indonesia. 

“Jadi semua terkoneksi, kita bicara bagaimana produksi smelting asam sulfatnya Freeport bisa digunakan di Morowali. Sehingga (pembuatan) produk turunanya bisa berkembang di Indonesia,” jelasnya. 

Luhut menuturkan, pabrik pengolahan nikel di Morowali, Sulawesi Selatan, sudah mulai tampak hasilnya. Kini, Indonesia menjadi salah satu rantai pasokan global produk olahan nikel. 

“Jadi kita harus terbuka dengan foreign direct invesment dan tidak menutup diri,” tegasnya. 

Baca juga : Kasus Suap Proyek SPAM, KPK Panggil Lagi Hakim Pengadilan Agama Bogor

Kemudian, dalam waktu dekat Kementerian Luar Negeri akan menyelesaikan Generalized System of Preference (GSP) terkait perjanjian biaya ekspor dan impor. 

“Jadi kita harap dalam waktu dekat GSP itu akan selesai dan tidak ada lagi pending issue,” ucapnya. 

Sebelum bertandang ke tempat Luhut, Mendag AS Wilbur Ross juga mengunjungi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Dalam pertemuan itu, Airlangga mengaku, membicarakan finalisasi peninjauan kembali fasilitas GSP untuk Indonesia masih berlangsung. 

Airlangga menilai, pemerintah akan segera mengirimkan de legasinya ke AS di bawah koor dinasi Kementerian Perdagangan untuk bernegosiasi dengan United States Trade Re presentatives (USTR) di AS. 

“Kami juga menawarkan sejumlah sektor untuk dikerja samakan dengan AS. Sektor itu antara lain, industri kedirgantaraan, permesinan, kesehatan dan jasa,” katanya. 

Mendag AS Wilbur Ross mengatakan, ada 6 misi dagang yang dibawanya ke Indonesia. Pertama, membantu perusahaan AS mengidentifikasi mitra yang potensial dan strategis. Tujuannya agar perusahaan dari Amerika bisa memperoleh akses terhadap pasar di Indonesia. 

Baca juga : Pemilu Serentak 2019 Sukses, Mendagri Apresiasi Semua Pihak

Kedua, membantu terciptanya proses bisnis yang adil, terbuka, dan transparan di Indonesia agar perusahaan Amerika bisa memperoleh peluang yang sama untuk berkompetisi dengan perusahaan lain dan memenangkan beberapa kontrak bisnis yang penting, baik publik maupun swasta. 

Ketiga, mendukung aktivitas bisnis dari perusahaan di Indonesia dan menyediakan akses terhadap pembuat kebijakan di pasar Indonesia. Keempat, mendengarkan kebutuhan, saran, dan pengalaman dari para delegasi bisnis Amerika. 

Kelima, mengorganisir pertemuan dengan perusahaan lokal di Indonesia sebagai mitra dan klien dari perusahaan Amerika, Yang keenam, membantu perusahaan Amerika mengembangkan strategi dan akses pasar dari para pemimpin di sektor publik dan swasta di Indonesia. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.