Dark/Light Mode

MMSGI Manfaatkan Lanskap Pasca Tambang Jadi Air Bersih Berkualitas

Jumat, 24 Mei 2024 22:25 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - MMS Group Indonesia (MMSGI) bersama 15 perusahaan terkemuka lainnya berpartisipasi dalam Sustainable Development Goals Innovation (SDGI) Accelerator for Young Professional.

MMS Group Indonesia membawa tema 'Reviving Hope: From Mining Void to Clean Water for All', yang memiliki tujuan untuk mengembangkan model sirkular dalam mengatasi masalah air bersih di empat desa di Kutai Kartanegara, dengan dampak positif bagi masa depan berkelanjutan.

Berdasarkan hasil riset mendalam dari pihak internal, air yang berada di lanskap pasca tambang dapat dimanfaatkan sebagai reservoir air berkualitas murni.

Menyadari potensi transformatif ini, MMSGI mencari peluang untuk menyediakan air bersih dan berkelanjutan bagi masyarakat lokal untuk keperluan rumah tangga dan pertanian.

Baca juga : Istana Pastikan Anggota Pansel Capim KPK Kredibel Dan Berintegritas

CEO MMSGI Sendy Grety mengatakan, program air bersih ini mendukung SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi Layak) serta SDG 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan) karena akses terhadap air bersih membantu meningkatkan kesehatan masyarakat.

Sendy menjelaskan, proyek penyaluran air bersih dari lanskap pasca tambang ini dibangun dalam total area 8,6 hektare dengan volume air mencapai 2,7 juta meter kubik.

Proyek program sirkulasi air bersih dari lanskap pasca tambang ini mampu menjangkau hingga sekitar 3.000 warga di empat desa di Kutai Kartanegara yaitu Sentuk, Lung Anai, Rempanga dan Donomulyo.

Sendy menilai, jika bisa dikelola dengan baik, program model sirkular air bersih dari lanskap pasca tambang ini akan meminimalisir dampak terhadap lingkungan sosial.

Baca juga : Anggota Koalisi Pasrah, Tapi Berharap Jatah Bertambah

"Lanskap pasca tambang menghadirkan tantangan yang beragam, padahal aset pasca tambang sebenarnya bisa ditransformasikan menjadi penghidupan dan lingkungan pascatambang yang berkelanjutan," kata Sendy dalam keterangan resminya, Jumat (24/5/2024).

Proyek sirkular air bersih dari lanskap pasca tambang ini melibatkan pembangunan infrastruktur air inovatif dengan memanfaatkan teknologi pompa hidran yang tidak memerlukan listrik, mendukung SDG 9 (Industri, Inovasi, Infrastruktur), dan SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim).

Dengan melaksanakan proyek di bawah pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDESA), inisiatif ini tidak hanya memastikan kepemilikan dan pemberdayaan lokal.

Namun juga, menumbuhkan ketahanan ekonomi masyarakat pasca tambang yang mendukung SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan SDG 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan).

Baca juga : SakuraLand Tawarkan Hunian Terjangkau, Berkualitas, dan Strategis

Keterlibatan BUMDESA, ekosistem pendukung, Pemerintah, masyarakat serta swasta membuat model sirkular yang berkelanjutan sesuai dengan SDG 17 (Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan).

Untuk diketahui, acara merupakan bagian dari UN Global Compact yang diselenggarakan oleh Indonesia Global Compact Networks (IGCN) demi mendukung generasi inovator masa depan melalui SDGI Accelerator bagi para profesional muda.

Fokusnya adalah pada pengembangan dan penerapan solusi inovatif melalui teknologi, inisiatif, dan model bisnis terbaru yang berkontribusi terhadap tujuan keberlanjutan perusahaan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.