Dark/Light Mode

Jangkau Pengguna E-Wallet, OVO Kembangkan Inovasi

Kamis, 14 November 2019 17:25 WIB
Logo OVO (Grafis: Istimewa)
Logo OVO (Grafis: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Direktur PT Visionet Internasional (OVO) Karaniya Dharmasaputra  menyatakan, pihaknya akan terus berinovasi untuk meningkatkan pangsa pasar dan jangkauan penggunaan dompet digital elektronik (e-wallet). OVO sebagai solusi pembayaran cashless di Indonesia.  

Langkah konkret tersebut ditempuh OVO seiring terus membaiknya kinerja perusahaan itu di pasar e-wallet. “Kami terus berinovasi dan memberikan kemudahan kepada konsumen. OVO tetap konsisten menjalankan komitmen kami untuk melayani masyarakat,” kata Karaniya di Jakarta, pada Kamis (14/11).

Baca juga : USAID Tambah Anggaran Program Pembangunan di Indonesia

Karaniya mengatakan, OVO  adalah perusahaan penyedia  layanan keuangan digital  yang didirikan, dirintis dan dikembangkan oleh Lippo Group. Saat ini, para  pemegang saham OVO sudah sangat beragam,  seiring meningkatnya kinerja  OVO dua tahun terakhir.  

“Kami  perusahaan independen yang dikelola  oleh manajemen profesional. Mana mungkin OVO berpisah dari pendirinya,” tegas dia.

Baca juga : Wow, Denpasar Punya Pusat Kebugaran Untuk Lansia

Menurut Karaniya, beberapa hari terakhir muncul rumor yang sangat merugikan eksistensi OVO dan Lippo Group. “Mengenai rumor tersebut, saya justru  baru saja bertemu dan berdiskusi panjang lebar dengan Direktur Lippo Group Pak John Riady. Kami berdiskusi mengenai pengembangan OVO ke depan. Pak John banyak memberikan masukan dan  sangat suportif terhadap berbagai upaya pengembangan bisnis OVO,” katanya. 

Menurut Karaniya, promosi berbentuk cashback dan pemberian fasilitas lainnya hal biasa di dunia startup saat ini, sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat. “Yang perlu dicatat, OVO sebagai  perusahaan keuangan digital memiliki  roadmap yang jelas untuk menuju profitabilitas  sebagai entitas bisnis yang sustainable. Kami baru berusia dua tahun dan sedang dalam tahap edukasi untuk pengembangan pangsa pasar. Ini penting, karena pasar uang elektronik Indonesia baru bergeliat, dan akan terus berkembang dengan teramat pesat dalam 1-2 tahun ke depan,” jelas Karaniya.

Baca juga : Kementan Dorong Konawe Selatan Kembangkan Kawasan Hortikultura

Sejak beroperasi di Indonesia tahun 2017, popularitas OVO melejit. Karaniya mengapresiasi animo masyarakat yang terus meningkat dalam penggunaan sistem cashless, khususnya OVO. Wajar apabila OVO mengenakan biaya transfer kepada konsumen untuk setiap transaksi ke perbankan. 

“Wajar, nilainya juga terbilang  kompetitif. Kalau dibanding biaya transfer di perbankan, jelas nilai yang diterapkan OVO jauh lebih rendah. Apalagi dari sisi fitur, teknologi kami real time, aman dan  nyaman,” jelas Karaniya. [WHY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.