Dark/Light Mode

Upaya Pertamina Jaga Kemandirian Energi Nasional

Minggu, 20 Oktober 2019 09:52 WIB
Foto: Humas Pertamina
Foto: Humas Pertamina

RM.id  Rakyat Merdeka - Selain kontribusi secara langsung kepada keuangan negara, Pertamina juga berperan dalam menggerakkan pertumbuhan perindustrian nasional dengan terus meningkatkan komposisi kandungan lokal dalam negeri dalam kegiatan operasional.

Pembangunan outlet Pertamina, yaitu Pertashop yang diperuntukan bagi daerah terpencil juga berhasil memaksimalkan komponen dalam negeri dengan bekerjasama dengan Len Industri, Pindad dan Surveyor Indonesia.

Pertamina juga berupaya meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) kualitas medium hingga high melalui pemenuhan kebutuhan material untuk megaproyek dalam rangka modernisasi dan pembangungan kilang baru yang saat ini sedang dijalankan Pertamina.

Ke depan, Pertamina juga berencana memproduksi baterai lithium untuk kendaraan listrik yang mengoptimalkan produksi industri baterai produksi nasional.

Hal ini akan sangat membantu produsen kendaraan listrik mencapai target TKDN untuk mendapatkan insentif dan membantu menggerakkan roda perindustrian dalam negeri.

Baca juga : Perangi Ponsel Ilegal, Tiga Menteri Teken Aturan Bersama

Beberapa upaya lain yang dilakukan Pertamina untuk menjaga kemandirian energi nasional. antara lain menyerap minyak mentah yang diproduksi perusahaan migas dalam negeri serta memanfaatkan CPO atau minyak sawit yang melimpah sebagai tambahan bahan bakar biofuel.

Sehingga secara langsung berdampak pada penurunan impor minyak mentah Pertamina serta mengurangi defisit transaksi negara.

Upaya menjaga ketersediaan (availability) minyak mentah serta gas bumi adalah hal yang penting. Sejak 2014 sampai 2018, produksi dan lifting migas Pertamina terus naik.

Terbukti dengan peningkatan produksi sebesar 68 persen dan lifting meningkat 63 persen atau mencapai 757 MBOEPD. Pertamina saat ini memproduksi minyak bumi sebesar 314 ribu BoPD atau sekitar 41,16 persen dari total produksi nasional.

Sementara, produksi gas bumi Pertamina mencapai 2591 MMSCFGPD atau sekitar 43,82 persen dari total produksi nasional.

Baca juga : Menteri Eko Komitmen Kembangkan UMKM Untuk Tingkatkan Ekonomi Nasional

Peningkatan produksi ini membuat Pertamina semakin kuat dalam menjaga kemandirian energi nasional.

Salah satu upaya meningkatkan produksi minyak dan gas adalah melalui alih kelola sejumlah wilayah kerja yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir.

Sepanjang 2017-2019, Pertamina juga melakukan akuisisi dan penambahan participating interest untuk 22 Wilayah Kerja.

Pengelolaan Wilayah Kerja ini sangat strategis karena selain terintegrasi dengan fasilitas Pertamina lainnya, beberapa merupakan lapangan dengan produksi migas yang sangat besar.

Seperti Blok Rokan dengan capaian 207.000 barel per hari atau setara 26 persen produksi nasional. Selama bertahun-tahun Rokan menjadi salah satu penyumbang produksi siap jual (lifting) terbesar di Indonesia.

Baca juga : Kemendagri Perkuat Strategi Pembumian Pancasila

Blok Corridor juga menjadi kontributor gas ketiga terbesar di Indonesia dan berkontribusi pada 17% total produksi gas nasional.

Selain itu, beberapa blok lainnya yang kembali ke bumi pertiwi melalui pengelolaan Pertamina seperti Blok Mahakam, ogan Komering, Tuban, Sangasanga, North Sumatera Offshore (NSO), Southeast Sumatera (SES), East Kalimantan, attaka, Tengah, Pendopo, Raja dan Sukowati.Sumber minyak mentah dan gas bumi untuk kebutuhan energi nasional tidak hanya berasal dari dalam negeri.

Namun juga dari luar negeri untuk dapat memenuhi gap yang masih ada. Pertamina mencari sumber minyak mentah dan gas bumi dari luar negeri. Baik dari lapangan migas Pertamina di algeria, maupun melalui proses pengadaan yang langsung dilakukan oleh Pertamina.

Khususnya minyak mentah dari Timur Tengah maupun Afrika dengan kualitas yang sesuai kebutuhan dan harga yang kompetitif. [TIM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.