Dark/Light Mode

PLN IP Manfaatkan Limbah Racik Uang Kertas Jadi Bahan Cofiring PLTU Bengkayang

Rabu, 19 Juni 2024 09:20 WIB
PLTU Bengkayang 2x50 Megawatt yang memasok listrik ke sebagian besar wilayah Kalimantan Barat melalui Sistem Kelistrikan Khatulistiwa. (dok. PLN Indonesia Power)
PLTU Bengkayang 2x50 Megawatt yang memasok listrik ke sebagian besar wilayah Kalimantan Barat melalui Sistem Kelistrikan Khatulistiwa. (dok. PLN Indonesia Power)

RM.id  Rakyat Merdeka - PLN Indonesia Power (PLN IP) kembali memperluas pemanfaatan biomassa Limbah Racik Uang Kertas (LRUK) sebagai bahan bakar pengganti batu bara (cofiring) pada Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Singkawang - PLTU Bengkayang, Kalimantan Barat.

Sebelumnya, limbah LRUK ini sukses diterapkan di PLTU Adipala, Cilacap, Jawa Tengah.

Hal ini merupakan salah satu upaya korporasi dalam mendukung percepatan transisi energi dan mengejar target Net Zero Emission 2060.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, PLN Indonesia Power terus melakukan inovasi dalam menerapkan progam cofiring, yaitu memanfaatkan biomassa sebagai bahan bakar PLTU, salah satunya adalah memanfaatkan LRUK.

Baca juga : Anak SYL Janji Kembalikan Uang Hasil Dugaan Korupsi Yang Dinikmatinya

"Kami selalu mencari terobosan untuk memanfaatkan biomassa untuk bahan bakar PLTU, seperti memanfaatkan LRUK yang sebelumnya hanya dibakar untuk dimusnahkan kini bermanfaat untuk dijadikan pengganti batu bara," kata Edwin.

Pemanfaatan LURK sebagai bahan baku cofiring ini terus diperluas dan yang terbaru diterapkan pada PLTU Bengkayang, pemanfaatan LURK tersebut merupakan wujud kolaborasi antara PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Singkawang bersama Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat.

Kolaborasi ini diwujudkan dalam penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) antara PLN IP UBP Singkawang dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat tentang pemanfaatan Limbah Racik Uang Kertas sebagai Bahan Bakar Alternatif.

MoU ditandatangani oleh Manager Unit UBP Singkawang Slamet Muji Raharjo dan Kepala Kanwil Bank Indonesia Kalbar Nur Asyura Anggini Sari.

Baca juga : MMSGI Manfaatkan Lanskap Pasca Tambang Jadi Air Bersih Berkualitas

Manager Unit UBP Singkawang Slamet Muji Raharjo mengatakan, bersamaan dengan kegiatan MoU juga dilaksanakan pengiriman perdana LRUK ke PLTU Bengkayang sebanyak 9 ton untuk ujicoba cofiring.

Pemanfaatan biomassa dalam proses cofiring PLTU Bengkayang sampai dengan bulan Mei 2024 telah mencapai 4 persen.

Sehingga diharapkan banyak peluang untuk memenuhi kebutuhan PLTU Bengkayang yang bisa dikolaborasikan dengan banyak pihak.

"Kebutuhan bahan baku cofiring PLTU Singkawang masih cukup besar. Pemanfaatan LRUK untuk bahan bakar energi alternatif PLTU sangat membutuhkan kerja sama yang baik antara kedua belah pihak," tutur Slamet.

Baca juga : Mimpi Jadi Mahasiswa Buyar

Menurut Slamet, cofiring LRUK ini merupakan upaya pengurangan emisi dengan memanfaatkan EBT sebagai salah satu cara untuk mengakselerasi transisi energi dan dekarbonisasi nasional.

Pemanfaatan LRUK ini juga sebagai bentuk program Waste to Energy.

"Pemanfaatan LRUK sebagai sumber energi yang ramah lingkungan dan sekaligus mengatasi permasalahan sampah racik uang kertas telah menjadi salah satu jawaban dari kebutuhan EBT dan semangat zero waste," tutupnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.