Dark/Light Mode

Kadin Dorong UMKM Naik Kelas Hingga Mampu Tembus Pasar Global

Sabtu, 29 Juni 2024 12:51 WIB
Dukungan Kadin Indonesia pada UMKM untuk naik kelas. (Foto: Istimewa)
Dukungan Kadin Indonesia pada UMKM untuk naik kelas. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peranan penting sebagai bagian dari upaya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dalam empat pilar peta jalan Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, Kadin terus mendorong peningkatan kapasitas UMKM agar bisa naik kelas hingga mampu menembus pasar global.

Komitmen ini ditunjukkan Kadin Indonesia sejak 2022 melalui Gerakan Kewirausahaan Nasional yang diadaptasi dalam program WikiWirausaha dan WikiExport. UMKM perlu terus diberdayakan karena merupakan fondasi dan basis perekonomian nasional. UMKM Indonesia berkontribusi sebesar 61 persen terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja.

“Pemberdayaan UMKM menjadi salah satu fokus utama Kadin. Ketika Indonesia dilanda pandemi Covid-19, UMKM terbukti mampu menopang perekonomian kita,” ucap Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, dalam keterangan yang diterima redaksi, Sabtu (29/6/2024).

Kata Arsjad, upaya ini dilakukan melalui berbagai cara, seperti pelatihan, pendampingan, pembukaan akses modal, maupun akses pasar. Selain itu, pemanfaatan teknologi digital juga menjadi perhatian utama. “Dengan begitu, diharapkan UMKM bisa meningkatkan kapasitasnya dan memperluas pasar," imbuhnya.

Baca juga : Fase Mabit di Mina, Menag Minta Petugas Siaga Bantu Jemaah

WikiWirausaha adalah sebuah platform sebagai direktori bagi stakeholder, mulai dari pelaku UMKM, perusahaan besar, pemerintah, hingga pemangku kepentingan lainnya untuk berkoneksi dan mendukung UMKM naik kelas. Yaitu dengan membagikan informasi seputar akses pasar, akses keuangan, dan pengetahuan.

Melalui wikiwirausaha.id, pelaku UMKM yang tergabung akan mendapatkan pendidikan dan pelatihan hingga akses permodalan sekaligus membangun jejaring. Hingga saat ini, tercatat lebih dari 600 UMKM yang telah mendapatkan pelatihan melalui platform wikiwirausaha.id.

Sementara, WikiExport merupakan inisiatif yang dikembangkan Kadin Indonesia sejak Oktober 2022 bersamaan dengan Gerakan Kemitraan Inklusif. Inisiatif kolaboratif ini merupakan upaya pembinaan dan peningkatan kapasitas UMKM termasuk dalam membuka askes pasar global.

Saat ini, ada lebih dari 200 UMKM yang sudah mendapatkan pendidikan dan pelatihan ekspor bersertifikat melalui platform wikiexport.JP (wiki learn) dan wiki Do yang telah siap melakukan business matching dengan potential buyer maupun mitra luar negeri. Dari jumlah tersebut, tahun lalu Kadin mendampingi 9 UMKM untuk melakukan business matching di Tokyo, Jepang. Mereka adalah Pipiltin Cocoa, Alko Sumatra Kopi, Sukkha Citta, Shiroshima, House of Tea, Balista Coffee Liqueur, Sambal Pecah, Jamune, dan Ohana Mie. Kegiatan ini diharapkan mampu membukukan ekspor UMKM ke Jepang sebesar 1 juta dolar Amerika Serikat.

Baca juga : 1 Dolar=Rp 16.400, Airlangga Anggap Gejolak Global

Selain WikiWirausaha dan WikiExport, Kadin juga terus berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam upaya meningkatkan kapasitas UMKM. Antara lain membantu UMKM dalam proses onboarding digital sehingga mereka terkoneksi dengan ekosistem digital dan memberikan pendampingan legal gratis bagi UMKM dalam menyelesaikan sengketa bisnis.    

“Salah satu advokasi yang telah dilakukan Kadin adalah Insentif Super Tax Deduction untuk perusahaan yang membina UMKM. Kadin mendorong perusahaan bisa mendapat insentif pajak dari program pembinaan UMKM karena program-program ini berdampak langsung bagi kapasitas usaha UMKM tersebut,” tutur Arsjad.

Komitmen Kadin terhadap pengembangan UMKM ini disampaikan di tengah munculnya persepsi ketidakberpihakan terhadap UMKM lokal. Hal ini mencuat setelah adanya disinformasi mengenai dukungan Kadin Indonesia terhadap kegiatan pameran “China Homelife Indonesia” baru-baru ini.

Mengenai hal ini, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Organisasi, Hukum dan Komunikasi Kadin Indonesia, Yukki Nugrahawan Hanafi, mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah menandatangani kerja sama untuk pameran tersebut.  

Baca juga : SYL Menimbun Uang Di Kamar Rumah Dinas

Yukki mengungkapkan, pihaknya menemukan sejumlah disinformasi yang beredar di media massa terkait hal ini. Pertama, penggunaan logo Kadin tanpa izin dalam materi promosi pameran produk China di akun media sosial PT Meorient Exhibition International. Kedua, disinformasi terkait pernyataan Managing Director PT Meorient Exhibition International, Larissa Zhou yang menyebut Kadin sebagai salah satu pendukung penyelenggaraan pameran.

“Kadin Indonesia telah melakukan verifikasi dengan unit-unit terkait dan berkomunikasi dengan pihak-pihak yang bersangkutan untuk mengklarifikasi situasi ini. Langkah ini menunjukkan komitmen kami untuk menjaga nama baik organisasi dan memastikan semua tindakan yang melibatkan nama Kadin Indonesia dilakukan secara sah dan sesuai prosedur,” tegas Yukki.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.