Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Pertumbuhan Data Center RI Kalah Jauh Dibanding Singapura
Rabu, 20 November 2019 17:32 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Jumlah pengguna internet di Indonesia terus meningkat. Banyaknya pengguna internet, memberi dampak kepada pelaku bisnis data center di Indonesia.
Meski meningkat, rupanya pertumbuhan data center di Indonesia masih kalah jauh dibandingkan Singapura. Ketua Umum Asosiasi Data Center Indonesia (IDPRO) Hendra Suryakusuma me ngaku, pertumbuhan data center di Indonesia memang mengalami peningkatan.
“Sekarang ini jumlah pengguna internet kalau kita lihat berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) sudah mencapai 171,17 juta jiwa,” paparnya di Jakarta, kemarin.
Peningkatan pengguna internet yang makin banyak, secara perlahan akan mendorong pasar data center di Indonesia. Dia bilang, pasar data center tumbuh 30 persen setiap tahunnya sejak 2014. Saat ini saja, market size data center di Indonesia telah mencapai 50 mega watt (MW). Angka itu berasal dari survei CBRE Asia Pacific Data Center Trends.
Baca juga : Sandi Siap Jadi Jurkam Calon Gerindra
"Kami lihat berdasarkan data itu, diproyeksikan tahun 2021 mencapai 70 MW. Jadi kalau melihat dari sisi perkembangan digital ekonomi ada korelasinya dengan perkembangan data center,” ujar Hendra.
CEO PT Data Center Indonesia, Toto Sugiri menilai, meski menunjukkan pertumbuhan pasar yang cukup baik, namun jika dibandingkan dengan Singapura, market size data center negeri ini kalah jauh. Dia menyayangkan kondisi tersebut.
Pesatnya pertumbuhan ekonomi digital seharusnya menimbulkan efek signifikan kepada data center. “Kami lihat dari jumlah populasi Indonesia saja itu kan sudah mencapai 264 juta jiwa, kapasitas data center Indonesia yang segitu seharusnya tidak cukup. Lah ini kok malah In donesia ketinggalan dari Singapura yang populasinya hanya kurang dari 6 juta jiwa,” ungkap Toto.
Menurutnya, dengan penduduk 264 juta jiwa dan jumlah pengguna internet mencapai 64,8 persen, harusnya Indonesia bisa melebihi Singapura.
Baca juga : Wamenkeu Sebut Ekonomi Kita Masih Ok Dibanding Negara Lain
Toto melanjutkan, besarnya market size di Singapura dibandingkan di Indonesia, diduga lantaran banyak perusahaan-perusahaan asing yang meletakan data center-nya di sana. Termasuk, perusahaan-perusahaan yang melakukan operasionalnya di Indonesia.
Jadi di sayangkan perusahaan asing ber bisnis di Indonesia tapi bangun data center di negera lain. “Misalnya seperti Facebook dan lain-lain meletakan data center mereka di sana,” terangnya.
Toto juga berpendapat, seharusnya para pemilik perusahaan-perusahaan asing yang melakukan operasionalnya di Indonesia, memiliki juga data center di negeri ini. Dia yakin, jika perusahaan asing mau membangun data center di Indonesia tentu hal ini akan berdampak positif.
“Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan jika mau memaksa mereka menaruh data center-nya di Indonesia. Salah satunya seperti pajak misalnya,” kata Toto.
Baca juga : Menpora Ingin Tata Kelola Olahraga Dibenahi Bersama
Hendra melanjutkan, pertumbuhan data center di Indonesia kedepannya akan lebih baik. Bahkan bukan tidak mungkin minat perusahaan asing untuk mendirikan data center semakin bertambah. Dilanjutkannya, di tahun ini saja sudah ada tiga perusahaan data center baru yang beroperasi. Salah satunya adalah Amazon Web Services (AWS).
AWS, kata Hendra, telah berinvestasi sebesar Rp 14 triliun dalam waktu 10 tahun. Data center pertama mereka pun telah dibangun. “Mereka pasti akan bangun data center lagi. Jadi nggak hanya satu saja,” jelasnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya