Dark/Light Mode

Gandeng Jerman, Inaplas Tekan Emisi dan Digitalisasi Industri Petrokimia

Kamis, 21 November 2019 10:54 WIB
Ilustrasi industri petrokimia. (Foto: Oclick)
Ilustrasi industri petrokimia. (Foto: Oclick)

RM.id  Rakyat Merdeka - Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) menggandeng penyedia teknologi terkemuka dari Jerman, dan Bank Jerman, Landesbank Baden-Württemberg (LBBW) menekan emisi karbon dan digitalisasi di sektor industri petrokimia.

Direktur Promosi dan Bisnis Inaplas, Donny Syarief mengatakan, teknologi di sektor petrokimia terus berkembang. Teknologi dapat membantu dari sisi pelaku industri agar lebih efisien dalam beroperasi sekaligus mengurangi emisi karbon yang dihasilkan.

 “Kami menyambut gembira kolaborasi pertukaran pengetahuan ini dengan thyssenkrupp, sebagai penyedia teknologi kimia terkemuka dan LBBW sebagai lembaga keuangan yang ingin memperluas dukungannya ke sektor petrokimia di Indonesia,” ujar Donny di Jakarta, Kamis (21/11).

Baca juga : Angkasa Pura I Genjot Kontribusi Di Industri Kebandarudaraan

Menurut dia, sektor Industri di Indonesia saat ini tengah menghadapi tantangan ganda. Meningkatnya permintaan dan kebutuhan energi juga diiringi dengan tuntutan untuk mengurangi emisi karbon secara siginifikan. 

“Ada banyak cara agar mencapai target emisi karbon yang rendah, namun pendekatan dan solusi khusus untuk pengurangan yang efektif hanya dapat diimplementasikan melalui jaringan lintas industri,” katanya.

CEO thyssenkrupp Indonesia, Reza Poorvash mengatakan, dengan mengaplikasikan alat digital yang canggih, pelaku industri dapat mengoptimalkan kualitas produk dan mengurangi biaya operasi (Opex).

Baca juga : Kemenperin Mau Hidupkan Koperasi Industri Kreatif

Menurut Kepala Perwakilan LBBW di Indonesia, Leonard Anilaputra Eggert, bank menganggap Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan yang paling menarik di dunia. Oleh karena itu, kami membuka kantor perwakilan baru di Jakarta pada  September 2019 dengan membentuk Badan Kredit Ekspor untuk pembiayaan keuangan. 

LBBW berharap mampu memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia dan mendukung pertumbuhan industri petrokimia, khususnya dalam negeri dengan menawarkan pinjaman jangka panjang dengan harga yang kompetitif kepada perusahaan Indonesia untuk pembelian dari perusahaan teknologi seperti thyssenkrupp.

Industri petrokimia adalah tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bersama dengan industri manufakturing diproyeksikan oleh Center of Reform on Economics (CORE) tumbuh sebesar 4-5 persen pada 2020 dan hanya satu persen di bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi 5 persen. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.