Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Urus Minyak, Semoga Ahok Tidak Main Api

Minggu, 24 November 2019 06:09 WIB
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Foto: Twitter Ahok)
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Foto: Twitter Ahok)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mulai besok, Ahok resmi menjadi Komisaris Utama (Komut) Pertamina. Karena ngurusin soal minyak, kita harapkan semoga eks Gubernur DKI Jakarta itu tidak "main api", supaya tidak kebakaran.

Kerja di Pertamina memang gampang “terbakar”. Karena memang lahan “basah” dan juga “panas”. Kalau tak pandai-pandai jaga sikap, apinya bisa muncul dari sikap Ahok sendiri yang selama ini dikenal sebagai sosok yang ceplas-ceplos, kasar, emosian, dan kontroversial. 

Untuk itu, Ahok disarankan untuk mengubah perangainya. "Kita sudah ingatkan Menteri BUMN, Erick Thohir, sebelum dilantik Pak Ahok dipanggil dulu, diingatkan agar tidak petantang-petenteng dan mengubah gaya komunikasinya," ucap anggota Komisi VI DPR, Andre Rosiade, kemarin. 

Politisi Gerindra itu mengingatkan, Ahok mesti fokus membenahi dan mengawasi Pertamina ketimbang bikin polemik. 

Baca juga : Jinping Habis Sabarnya

Salah satu yang mesti diawasi dan dibenahi, kata dia, adalah persoalan distribusi BBM yang tidak merata. Sebab, hal itu menyebabkan kelangkaan BBM di sejumlah daerah. "Menjadi pejabat BUMN, diharapkan membawa terobosan dan perbaikan bagi BUMN, bukan cari ribut. Itu harapan kita," imbuh Andre. 

Dia menegaskan, Komisi VI bakal mengawasi kinerja Ahok di Pertamina. Kalau Ahok tidak mampu menjalankan tugas dengan baik, Komisi VI akan merekomendasikan agar Menteri Erick memecat Ahok. 

Anggota Komisi VI DPR dari PPP, Ahmad Baidowi, juga meminta Ahok mengubah gaya komunikasinya. "Yang harus dikedepankan adalah empati, bukan emosi dalam memimpin BUMN," ucapnya.
 
Sementara itu, Fadli Zon pesimis duluan. Wakil Ketum Gerindra yang sekarang jadi Kepala Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR itu menilai kehadiran Ahok di Pertamina berpotensi menimbulkan kegaduhan. Fadli juga mempertanyakan kompetensi Ahok. 

"Ya, menurut saya pasti menimbulkan kegaduhan dong. Kan harusnya mencari orang profesional. Emangnya dia ahli minyak? Dia kan bukan ahli minyak. Hebatnya apa dia di Pertamina?" ucap mantan Wakil Ketua DPR ini, kemarin. 

Baca juga : Pak JK Tak Mau Diam

Sebelumnya, Erick Thohir sudah menegaskan tak ingin ada drama di antara para petinggi Pertamina. Kalau ada masalah, dia meminta agar gesekan yang terjadi di internal tak dilempar ke publik. "Saya tidak mau ada drama-drama di dalam perusahaan, misalnya komisaris utama menjelekkan direktur utama, direktur utama menjelekkan komisaris utama. Saya tidak mau. Kita (selesaikan dalam) rapat bersama," tegasnya. Rapat bersama yang akan diikuti komisaris dan direksi itu akan digelar bulanan. 

Selain soal sikap, Ahok juga diingatkan supaya tidak terjerumus main proyek. Bukan rahasia umum, bisnis minyak adalah lahan basah. Sudah banyak petinggi Pertamina yang tersandung kasus korupsi, baik yang ditangani Kepolisian, Kejaksaan, maupun KPK. Terbaru, mantan Dirut Pertamina, Karen Agustiawan, yang kesandung kasus investasi Blok Basker Manta Gummy (BMG) di Australia yang ditangani Kejaksaan Agung. 

Di Pengadilan Tipikor, Juni lalu, Karen divonis 8 tahun penjara. Vonis yang sama dijatuhkan kepada Manager Merger dan Akuisisi Pertamina 2008-2010, Bayu Kristanto, dan mantan Direktur Keuangan Pertamina, Ferederick ST Siahaan. 

Di KPK, mantan Dirut Petral, Bambang Irianto, yang pernah menjadi Managing Director Pertamina Energy Service Pte. Ltd (PES) ditetapkan sebagai tersangka kasus suap terkait perdagangan minyak mentah dan produk kilang. 

Baca juga : Gemuk, Semoga Tidak Kolesterol

"Kalau Ahok tak kuat menahan godaan, atau kalau pun kuat tapi tak hati-hati dalam ambil keputusan, sembrono, nasibnya bisa sama," ujar Guru Besar Politik UI, Prof Budyatna semalam. "Api kesiram minyak, Ahok bisa terbakar," imbuhnya menganalogikan. 

Budyatna berharap, Ahok bisa bersih-bersih di tubuh Pertamina. Khususnya, memberantas mafia migas. Tapi, jangan dengan cara-cara lama seperti di DKI dulu. "Stop polemik. Pakai cara-cara yang bijak, tapi tetap tegas," imbau Budyatna. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.