Dark/Light Mode

Minta Demonstran Hong Kong Ditindak

Jinping Habis Sabarnya

Minggu, 17 November 2019 05:02 WIB
Xi Jinping (Foto: Istimewa)
Xi Jinping (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden China, Xi Jinping sepertinya sudah habis kesabarannya menghadapi demonstrasi di Hong Kong yang tidak juga padam. Dia meminta Hong Kong menertibkan para pengunjuk rasa karena sudah sangat mengganggu.

“Menghentikan kekerasan dan mengendalikan kekacauan sambil memulihkan ketertiban saat ini adalah tugas mendesak Hong Kong," ujar Jinping saat menghadiri KTT BRICS di Brasil seperti dilaporkan Asia One, kemarin. 

Baca juga : Pertumbuhan Ekonomi Dinyinyirin, Menko Airlangga Buka Suara

Dalam pidatonya, Jinping berulang kali menyatakan, dukungan Beijing yang tak tergoyahkan untuk pemerintah dan polisi Hong Kong dalam menghadapi pengunjuk rasa. Apalagi unjuk rasa sudah mengarah kepada anti China. Unjuk rasa yang sudah berlangsung selama 24 minggu itu, semakin meluas dan menewaskan dua orang.

Para pengunjuk rasa anti China menuntut kemerdekaan Hong Kong dari Negeri Tirai Bambu itu. Untuk diketahui, Inggris menyerahkan Hong Kong kepada China pada 1997. China kemudian memberikan status otonomi khusus kepada Hong Kong yang memberikan kebebasan lebih luas dibandingkan wilayah China lainnya.

Baca juga : Pertamina dan Rosneft Teken Kontrak Desain Kilang Minyak Tuban

Apakah demonstrasi luntur setelah digertak Jinping? Ternyata tidak. Demonstrasi justru meluas. Para demonstran menduduki beberapa gedung perkuliahan. Kondisi ini membuat pegawai kantoran kesulitan mengakses transportasi umum. Operasional kereta bawah tanah dilaporkan kacau akibat akses jalanan yang diblokir hingga adanya barikade massa.

Tidak hanya para demonstran, ribuan pekerja kantoran juga menggelar aksi damai pada saat jam makan siang. Mereka menyerukan "Berdiri Bersama Hong Kong" sambil mengangkat telapak tangan yang terbuka serta merentangkan kelima jari tangan. Aksi tersebut dilakukan sebagai tuntutan terhadap lima permintaan yang selalu disuarakan. 

Baca juga : Hendropriyono Minta Dalang Kerusuhan Ditangkap Dan Diisolasi

Salah satunya adalah kebebasan memilih pemimpin Hong Kong serta melakukan penyelidikan independen terhadap kekerasan polisi. "Pemerintah tidak menanggapi sekali pun aksi damai dua juta orang. Sekarang ketika polisi menyalahgunakan kekuatannya, pemerintah hanya berpikir bahwa masalah ada pada demonstran," ungkap pekerja kantoran yang mengikuti aksi demo seperti dilansir AFP.

Aksi demonstran Hong Kong juga telah menyebar hingga ke luar negeri. Sekretaris Pertahanan Hong Kong, Teresa Cheng, dilaporkan jatuh di London setelah dikepung beberapa demonstran pro-demokrasi. Kendati demikian, Cheng dilaporkan tidak mengalami luka-luka akibat penyerangan itu. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.