Dark/Light Mode

Pensiun Tapi Banyak Acara

Pak JK Tak Mau Diam

Minggu, 3 November 2019 05:37 WIB
Jusuf Kalla (Foto: Istimewa)
Jusuf Kalla (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bagi sebagian orang, pensiun artinya saat untuk menghabiskan waktu untuk bersantai. Berlibur atau menghabiskan waktu di rumah bersama keluarga tersayang.  Tapi hal itu tampaknya tak berlaku bagi eks Wapres Jusuf Kalla (JK). 

Setelah pensiun jadi wapres, JK tak mau diam. Ia kembali aktif dalam kegiatan pendidikan, keagamaan dan sosial. Setelah jadi rakyat biasa, undangan menghadiri acara  justru semakin membludak. 

Tengoklah agenda JK dua pekan terakhir atau setelah purna tugas. Sehari setelah tak jadi wapres, JK langsung mengunjungi kantor sebuah media nasional. Lalu menerima kunjungan sejumlah kerabat dan juniornya antara lain Ketum Golkar Airlangga Hartarto. 

Baca juga : Presiden Tak Terbitkan Perppu, KPK Tak Masalah

Akhir pekan lalu, JK pulang ke kampung halamannya di Makassar untuk bertemu sahabat dan keluarga. Tapi tak lama. Hari Selasa lalu, JK sudah di Jakarta  untuk menghadiri sejumlah acara antara lain jadi pembicara di acara Gerakan Satu Nusantara di Auditorium Lemhanas, Jakarta. Di sana, JK bicara soal pentingnya keadilan dan kesejahteraan. Kata JK, konflik besar di Tanah Air terjadi karena ketidakadilan. 

Tiga hari lalu, JK berkunjung ke pondok pesantren Nuu Waar Al Fatih Kaffah Nusantara (AFKN) Hafiz Quran dan Hadist di Kabupaten Bekasi. Pesantren ini terbilang spesial. Mempunyai 750 santri yang 95 persennya berasal dari Papua. Kepada mereka, JK berpesan agar para santri belajar serius dalam menimba ilmu. Karena para santri ini akan menjadi pelopor di daerahnya nanti.

Jubir JK, Husain Abdullah mengatakan, JK sendiri yang memilih untuk tetap beraktivitas seperti biasa. Kata dia, kegiatan sehari-hari JK masih sama. Diisi dengan menghadiri undangan di berbagai acara, diselingi dengan olah raga bermain golf yang jadi hobi JK. Sebagai Ketua PMI dan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), JK masih sering berkunjung ke Pesantren, bicara ekonomi dan sebagainya.
 
Menurut Husain, setelah tak jadi wapres undangan kepada JK justru semakin banyak. Dulu, kata dia, saat jadi wapres setiap undangan yang masuk ditelaah dan diseleksi oleh sekretariat wapres. Tak semua undangan bisa dihadiri JK. Karena mempertimbangkan protokoler dan keamanan. Karena itu banyak undangan tak dihadiri JK. 

Baca juga : Menteri Agama: Larangan Cadar Masih Dikaji

"Setelah tak jadi wapres, akses semakin terbuka. Jadinya undangan semakin banyak," kata Husain, saat dikontak Rakyat Merdeka, tadi malam. 

Setiap undangan itu, lanjut dia, juga ditelaah dulu sama Pak JK. Melihat urgensi acaranya. Namun karena kebanyakan undangan itu berasal dari sahabat dan kerabat, Pak JK seringkali tak bisa mengelak. "Lagi pula Pak JK senang sekali menghadiri acara. Senang bertemu orang. Karena bisa berbagi pengalaman juga senang mendengar aspirasi dari masyarakat yang dikunjunginya," ujarnya. 

Bukankah usia Pak JK sudah sepuh? Apa tidak khawatir terlalu banyak kegiatan mengganggu kesehatan Pak JK?  "Usia Pak JK memang sepuh. Tapi fisik tidak. Beliau masih kuat," sebut Husain. 

Baca juga : Maaf, Jokowi Tak Bisa Nyenengin Semua Orang

Menurut Husain, undangan kepada JK kini lebih beragam. Teranyar malah banyak undangan dari kalangan anak-anak sekolah menengah. Pak JK mengaku kaget juga. Ternyata masih populer di kalangan remaja. 

"Saya menduga lantaran video Pak JK bersama cucunya yang viral itu saat joget-joget.  Anak milenial menganggap Pak JK oke juga," pungkasnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.