Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Getaran Gempa M6,5 Garut Terasa Hingga Jakarta, Trending Topics Di X
- Gempa M3,1 Sukabumi Dipicu Sesar Cugenang, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan
- Gempa Kuat M6,5 Guncang Jabar Dan Sekitarnya, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
- Malam Ini, Sukabumi Digoyang Gempa M3,1 Kedalaman 5 Km
- Media Timteng: Erick Bawa Berkah Bagi Sepak Bola Indonesia
RM.id Rakyat Merdeka - PT Pertamina (Persero) mendorong adanya revolusi sektor energi dalam diskusi Pertamina Energy Forum (PEF) 2019.
Forum energi ini dihadiri sekitar lebih dari 750 orang yang membahas mengenai perubahan besar yang terjadi pada sektor energi.
Pertamina memastikan telah menyiapkan sejumlah cara untuk mengantisipasi perubahan atau revolusi yang terjadi di sektor energi.
Baca juga : Jokowi Bicara Tiga Terobosan Ini
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, revolusi di sektor energi adalah hal nyata yang sudah mulai terjadi.
Hal ini ditandai dengan adanya ketidakpastian seperti pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pergerakan urbanisasi, pertumbuhan kelas menengah, perubahan iklim, kemajuan teknologi, dan sebagainya.
"Perkembangan energi tidak luput dari global megatrend. Penggunaan seluruh SDM menjadi industrialisasi, seluruh SDA tereskploitasi, terjadi keterbatasan, climate change, di sisi lain terjadi pertumbuhan populasi yang sangat cepat," kata Nicke saat membuka Pertamina Energy Forum 2019 Selasa (26/11)
Baca juga : Pertamina Energi Forum 2019, Antisipasi Revolusi Energi
Nicke mengatakan, dalam setiap tantangan yang dihadapi, pasti terdapat beberapa faktor yang dapat diubah menjadi kesempatan dan bahkan didorong untuk menjadi kekuatan utama.
Pertamina sendiri telah melakukan berbagai inisiatif untuk berkontribusi menurunkan impor. Salah satunya adalah megaproyek Refinery Development Master Plan (RDMP) dan Grass Root Refinery (GRR), proyek gasifikasi batu bara bersama PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Tidak hanya itu, Pertamina juga masuk ke biorefinery untuk memproduksi biodiesel.
Baca juga : Akuntan Sektor Publik Berperan Vital dalam Revolusi Industri 4.0
“Pertamina sudah siap menjalankan B30, mulai 21 November 2019 lalu. Ini cukup signifikan menurunkan impor,” ujar Nicke seperti dilansir Antaranews.
Seperti diketahui, sejak 21 November 2019 Pertamina sudah mulai meyediakan B30 di dua Terminal BBM dan akan terus diperluas ke titik distribusi lainnya hingga Desember 2019. (KPJ)
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya