Dark/Light Mode

Raup Laba Rp 151 M

Di Bawah Rachmat Kaimuddin, Kinerja Bukopin Kian Moncer

Senin, 2 Desember 2019 13:53 WIB
Rachmat Kaimuddin (kanan) dalam salah satu kegiatan Bank Bukopin. (Foto: Istimewa)
Rachmat Kaimuddin (kanan) dalam salah satu kegiatan Bank Bukopin. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Bukopin Tbk terus mencatatkan kinerja positif dalam beberapa waktu ke belakang. Terakhir, laba bersih Bank Bukopin tercatat tumbuh positif sebesar 9,8 persen sepanjang kuartal III-2019 menjadi Rp 151 miliar yang ditopang kenaikan pendapatan operasional. 

Inovasi keuangan seperti Flexy Bill, Flexy Gas, dan Flexy Health, semakin memperkuat posisi Bukopin dalam jangka panjang. Sebab, inovasi dirancang untuk memenuhi kebutuhan nasabah dan tidak dimiliki para kompetitor. 

Pada 2018, Bank Bukopin berhasil melakukan fundraising sebesar Rp 1,5 triliun melalui rights issue. Fundraising ini menarik perhatian KB Kookmin Bank asal Korea untuk menjadi salah satu pemegang saham utama. Selanjutnya, di 2019 Bank Bukopin juga berhasil mendapatkan dana melalui sekuritisasi aset (KIK EBA) sebesar Rp 1,3 triliun dengan underlying aset kredit personal. Hal ini belum pernah dilakukan sebelumnya di Indonesia. 

Baca juga : Bank Mandiri Kasih Modal Kerja Buat PT Timah

Di balik kesuksesan Bukopin ini ada sosok salah satu direkturnya yang masih berusia muda. Dia adalah Rachmat Kaimuddin, Direktur Keuangan dan Perencanaan, yang menavigasikan kemajuan PT Bank Bukopin Tbk untuk jangka waktu panjang ke depan. 

Rachmat, yang lahir di Makasar, 15 April 1979, lulus dari universitas-universitas terbaik di bidang teknologi di AS. Rachmat mendapatkan gelar S1-nya di bidang Teknik Elektro dari Massachusetts Institute of Technology, Boston. Gelar S2-nya adalah Master of Business Administration dari Stanford University yang terletak di jantung Silicon Valley. 

Pengalaman kerja Rachmat juga bervariasi dan kuat. Dia memulai karir sebagai Senior Associate di salah satu firma manajemen konsultan terbaik di dunia, Boston Consulting Group. Dia kemudian melanjutkan karir sebagai principal di Quvat, salah satu private equity fund terbesar di Indonesia dan kemudian Country Manager untuk Baring Private Equity Asia. 

Baca juga : Meski Anggaran Turun, Kinerja Sektor Pertanian Tetap Moncer

Setelah menjabat sebagai managing director PT Cardig Air Services, pada 2014 Rachmat diangkat menjadi Direktur di PT Bosowa Corporindo, salah satu grup konglomerasi di Indonesia. Di sini, Rachmat dipercaya menempati tiga posisi sekaligus, yaitu sebagai CFO dari holding, managing director PT Semen Bosowa Maros, dan komisaris di Bank Bukopin.

Keberhasilannya menjaga arah Bank Bukopin selama menjabat komisaris dilirik pemegang saham. Oleh karena itu, ayah tiga anak ini kemudian dipromosikan menjadi Direktur Keuangan dan Perencanaan hingga saat ini.

“Di tahun 2018, saya diminta oleh teman-teman dan pemegang saham untuk fulltime di bank. Akhirnya, pada bulan Mei, saya mendapatkan amanah untuk menjadi Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank Bukopin,” tutur sosok humoris tersebut, Senin (2/12).

Baca juga : Raup Laba Rp11 Triliun, Kinerja TelkomGroup Makin Kinclong

Mengingat usinya yang masih muda, Rachmat senantiasa mengikuti arus perkembangan teknologi dan mengupayakan inovasi. Ketika ditanya mengenai strategi Bank Bukopin menghadapi Revolusi Industri 4.0, dengan lugas ia mengatakan, akan terus memperkuat produk dan layanan berbasis digital, mengikuti tren, dan berinovasi menciptakan produk dan layanan yang up to date.

Ditambahkan Rachmat, dalam pengembangan produk, dirinya akan melibatkan generasi milenial untuk memberikan masukan. “Jadi, kami melakukan investasi di teknologi dan juga listening to our customer, where are they going, kami harus ke sana,” imbuh Rachmat. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.