Dark/Light Mode

Mantap, 1.645 Warga Lokal Ikut Bangun RDMP Balikpapan

Sabtu, 7 Desember 2019 19:43 WIB
Foto: Humas Pertamina
Foto: Humas Pertamina

RM.id  Rakyat Merdeka - Proyek pembangunan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur sudah berjalan. Proyek ini melibatkan ribuan warga lokal untuk ikut membangun kilang, yang mampu menghasilkan BBM berstandar Euro V.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia (MP2) Ignatius Tallulembang mengatakan, pembangunan proyek tersebut sesuai dengan program pemerintah untuk mewujudkan kemandirian ekonomi, dengan menggerakkan sektor strategi ekonomi domestik.

Untuk itu, Pertamina melakukan beberapa modifikasi kilang-kilang minyak yang sudah ada (eksisting) dan pembangunan kilang minyak baru.

"Hal ini didorong oleh keinginan Indonesia untuk mendapatkan kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan energi nasional. Salah satu proyek Kilang yang mendukung Program tersebut adalah RDMP yang terletak di Balikpapan, Kalimantan Timur,” kata Ignatius, Jakarta, Sabtu (7/12).

Baca juga : Menteri Halim Ingin Bangun Desa Surga

Ignatius mengatakan, proyek ini memulai kegiatan Engineering, Procurement dan Construction (EPC) pada bulan Februari tahun 2019.

Kilang ini diharapkan mampu meningkatkan produksi dari 260 ribu barel per hari, menjadi 360 ribu barel per hari. Hingga kini, proyek tersebut sudah menyerap 1.645 pekerja lokal Balikpapan untuk membangun kilang tersebut.

“Proyek RDMP Balikpapan sudah mamasuki tahap konstruksi. Seluruh pekerja kini berjumlah 3.632 orang, menyesuaikan kondisi pekerjaan saat ini. Hingga November 2019, pekerja lokal Balikpapan berjumlah 1.645 orang, atau 45,29 persen dari jumlah keseluruhan yang tersebar di 14 subkontraktor pelaksana proyek. Sedangkan pekerja luar Balikpapan, khususnya Kalimantan Timur, berjumlah 386 orang atau 10,63 persen. Pekerja luar Kalimantan berjumlah 1.601 orang atau 44,08 persen,” jelas Ignatius.

Dari jumlah tersebut, lanjut Ignatius, jumlah pekerja lokal Balikpapan mengalami peningkatan dari sebelumnya pada Oktober 2019, sebanyak 1.551 pekerja.

Baca juga : Kenaikan Harga Gas untuk Keberlanjutan Pembangunan Pipa

Ignatius mengatakan, RDMP RU V Balikpapan dan Lawe-lawe merupakan proyek stratagis nasional yang memiliki multiplier effect, salah satunya adalah meningkatkan perekonomian lokal.

Dengan berjalannya proyek ini, akan tercipta lapangan kerja yang dimaksudkan, guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

“Dengan jumlah pekerja lokal tersebut, proyek RDMP RU V proaktif mendukung masyarakat Balikpapan, untuk dapat berkontribusi terhadap cita-cita kemandirian energi Indonesia. Melalui proyek pengembangan kilang Balikpapan, hingga beroperasi penuh, sehingga dapat mengurangi impor BBM,” jelasnya.

Multiplier effect yang akan dirasakan langsung oleh masyarakat dari adanya RDMP V Balikpapan ini adalah serapan tenaga kerja lokal yang sangat banyak, mengurangi nilai impor nasional, TKDN yang akan mencapai 30 persen, dan meningkatkan kualitas produk dari Euro II menjadi Euro V.

Baca juga : Anies Minta Korps Alumni KNPI DKI Ikut Bangun Jakarta

“Tujuan diadakannya proyek ini adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi BBM RU V Balikpapan. Di samping itu, proyek ini juga memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat Balikpapan dan sekitarnya berupa Corporate Social Responsibility (CSR) pemberian bantuan sosial di sekitar lingkungan proyek dan penyerapan tenaga kerja lokal,” jelas Ignatius. 

Proyek strategis nasional RDMP diyakini dapat menekan angka pengangguran sebanyak 8.238 di Balikpapan.

“Tahun depan, jumlah pencari kerja di Balikpapan diprediksi  akan menurun, karena kami telah mengoptimalkan penyerapan dari proyek strategis nasional,” pungkas Ignatius. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.