Dark/Light Mode

Meski Politik Dunia Lagi Tegang

Kinerja Perekonomian Indonesia Masih Solid

Minggu, 10 November 2024 07:10 WIB
Meski Politik Dunia Lagi Tegang Kinerja Perekonomian Indonesia Masih Solid

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah meyakinkan bahwa kinerja perekonomian Indonesia masih solid di tengah ketidakpastian ekonomi global dan ketegangan geopolitik. Penurunan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024, hanya siklus tahunan saja. Pemerintah pede secara keseluruhan pada tahun ini, pertumbuhan akan tetap terjaga di level 5 persen.

Pada kuartal III-2024 pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,95 persen year-on year (yoy).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih solid di tengah masih tingginya ketidakpastian dan berbagai tantangan global. Seperti ketegangan geopolitik, hingga proyeksi ekonomi global yang hanya tumbuh 3,2 persen pada 2024 dan 2025.

Berdasarkan historical, kata Airlangga, pertumbuhan ekonomi kuartal III relatif turun dibandingkan kuartal sebelumnya.

Baca juga : Pemerintah Dan BTN Kantongi Jurus Bangun 3 Juta Rumah

“Tentunya kita berharap kuartal keempat bisa lebih baik. Kalau kita bandingkan sejak kuartal awal sampai dengan kuartal III- 2024, kita masih tumbuh 5,03 persen. Jadi perekonomian Indonesia di akhir tahun masih bisa di level 5 persen sesuai target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),” kata Airlangga di Jakarta, Rabu (6/11/2024).

Airlangga menjelaskan, pertumbuhan ekonomi kuartal III cenderung menurun dibandingkan kuartal lainnya. Hal itu sperti siklus yang terjadi setiap tahun.

Apalagi pada kuartal ketiga tahun ini tidak ada dorongan event besar dan khusus, seperti Hari Besar Keagamaan atau liburan anak sekolah.

Meski begitu, Airlangga memastikan kinerja ekonomi Indonesia tetap solid pada kuartal III. Bahkan lebih baik dibandingkan negara maju atau negara berkembang lainnya.

Baca juga : Banyak Pengembang Belum Serahkan Aset Fasos-Fasum

Seperti Singapura yang pertumbuhan ekonominya hanya 4,1 persen, Arab Saudi (2,8 persen) dan Meksiko (1,5 persen).

Untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai akhir tahun nanti, lanjut Airlangga, Pemerintah sudah menyiapkan berbagai strategi kebijakan.

Pertama, menjaga daya beli dengan memperpanjang insentif fiskal Pajak Penambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP). Dan PPN Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) untuk sektor properti dan otomotif.

Pemerintah juga meningkatkan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), meningkatkan pemanfaatan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), mendorong pemanfaatan dana Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan mendorong kewirausahaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Baca juga : Chelsea Vs Arsenal, The Gunners Tanpa Sterling

Kedua, meningkatkan nilai tambah Sumber Daya Alam (SDA) melalui peningkatan hilirisasi pada 26 komoditas SDA.

Kemudian untuk meningkatkan daya saing ekonomi, kata Airlangga, beberapa hal telah dilaksanakan Pemerintah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.