Dark/Light Mode

Kumpul di Jakut, Buruh Pelabuhan 4 Negara Kampanye Keselamatan Kerja Global

Minggu, 15 Desember 2019 16:32 WIB
Para buruh pelabuhan dari Australia, Pakistan, Polandia, dan Indonesia menggelar workshop bertajuk
Para buruh pelabuhan dari Australia, Pakistan, Polandia, dan Indonesia menggelar workshop bertajuk "Regional Safety Committee Workshop" di Hotel Sunlake, Jakarta Utara (Jakut). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pada 11 sampai 12 Desember kemarin, buruh pelabuhan dari empat negara yakni Australia, Pakistan, Polandia, dan Indonesia berkumpul dalam acara workshop bertajuk "Regional Safety Committee Workshop". Acara digelar di Hotel Sunlake, Jakarta Utara (Jakut). Serikat Pekerja Jakarta International Container Terminal (SP JICT) menjadi tuan rumah dalam perhelatan workshop internasional tersebut.

Ketua Umum SP JICT, Hazris Malsyah, menyampaikan bahwa di pelabuhan petikemas terbesar di Indonesia, JICT, ada kejadian 4 pekerja meninggal dalam kurun waktu 18 bulan. Kecelakaan kerja tersebut sangat bisa  dicegah sehingga ia menekankan bahwa aspek keselamatan kerja adalah harga mati. SP JICT akan terus mengorganisir kampanye keselamatan kerja global.      

Baca juga : Hemat Anggaran Negara, Menkeu Revisi Aturan Perjalanan Dinas

Presiden Regional Safety Committee untuk Pekerja Hutchison Global Ketua Maritime Union of Australia (MUA) Cabang Sydney, Paul Mcaleer, saat pidato dalam pembukaan, menyesalkan setiap kecelakaan kerja di pelabuhan. Menurutnya, setiap nyawa buruh pelabuhan sangat berharga. Dengan semboyan solidaritas lewat keselamatan kerja (Safety Through Solidarity), buruh pelabuhan regional akan terus menyuarakan terwujudnya aspek keselamatan kerja yang terbaik bagi pekerja.        

Wakil Presiden Serikat Buruh Polandia Solidarnosc, Adam Tylsky, mengatakan  bulan lalu ada pekerja di Pelabuhan Hutchison Gdynia, Polandia yang meninggal karena kelelahan dan jatuh dari ketinggian 5 meter. Dia sangat mengutuk kejadian tersebut dan investigasi masih terus dilakukan pihak berwenang Polandia.      

Baca juga : Iklan BNI Raih Penghargaan Pariwara Jasa Keuangan Terbaik 2019

Dalam workshop tersebut disepakati bahwa urusan keselamatan kerja harus diimplementasi di level paling baik dan hal ini tidak pernah datang dari perusahaan dengan slogan-slogan. Sehingga keselamatan kerja wajib menjadi urusan setiap pekerja. Nantinya akan ada komite keselamatan dari serikat pekerja di tiap-tiap pelabuhan nasional maupun regional.         

Selain itu, disepakati pula oleh serikat pekerja pelabuhan regional dan nasional yang akan terus berkampanye dan melakukan aksi solidaritas agar aktivis SP JICT, Rio Wijaya, yang dikriminalisasi bisa segera dibebaskan. Buruh-buruh pelabuhan yang hadir turut menyepakati akan melawan otomatisasi dan sistem outsourcing yang merugikan pekerja.       

Baca juga : Kementan-BPS Sepakati Satu Data Peternakan dan Kesehatan Hewan

Acara workshop tersebut dihadiri beberapa serikat internasional seperti serikat buruh maritim di tingkat regional seperti Australia (MUA), Polandia (Solidarnosc) dan Pakistan (KICT-SAPT). Selain itu beberapa serikat tingkat nasional yang juga hadir yakni Federasi Pekerja Pelabuhan Indonesia (FPPI) SP Pelindo I, SP Pelindo II, SP Pelindo III, SP Pelindo IV, Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI), SP TPS Surabaya dan serikat nasional lainnya. [KW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.