Dark/Light Mode

Sukses Lakukan Efisiensi Dan Transformasi

Pendapatan Pertamina Nyaris Rp 1.000 Triliun

Jumat, 6 Desember 2024 07:05 WIB
Sukses Lakukan Efisiensi Dan Transformasi Pendapatan Pertamina Nyaris Rp 1.000 Triliun

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Pertamina (Persero) mengantongi pendapatan hampir menyentuh Rp 1.000 triliun, yakni mencapai 62,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS) setara Rp 996,25 triliun per Januari-Oktober 2024.

Untuk laba, Pertamina mencatat pertumbuhan hingga 2,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 41 triliun berkat didorong oleh kenaikan pendapatan perusahaan.

Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro mengatakan, dengan capaian tersebut, pihaknya optimistis sampai dengan akhir tahun ini akan bisa menyamakan pendapatan 2023.

“Kami perlu ceritakan, bahwa pada 2024, kami mengalami situasi yang memberikan pressure di bisnis midstream,” ungkap Wiko dalam keterangan, Rabu (4/12/2024).

Wiko memaparkan, kondisi serupa juga dialami banyak kilang-kilang di dunia yang harus struggle (berjuang) untuk menjalankan operasionalnya.

Baca juga : Menperin Agus Siapkan Stimulus Untuk Industri

Wiko menuturkan, dalam mendukung target kinerja perusahaan, sampai Oktober perseroan sudah menggelontorkan belanja investasi sebesar 4,7 miliar dolar AS (Rp 74,53 triliun). Porsi terbesar diutamakan untuk kegiatan hulu yang menghasilkan produksi minyak.

Pertamina juga berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi sebagai bagian dari semangat holding-subholding.

Sepanjang 2024 misalnya, perusahaan telah berhasil melakukan optimalisasi biaya sebesar 780 juta dolar AS (Rp 12,37 triliun). Terdiri dari kegiatan cost saving, cost affordance, dan revenue generators.

“Tentu saja sebagai semangat dari holding-subholding terus dilakukan efisiensi. Pada 2024, kami sudah membukukan cost optimization sebesar 780 juta dolar AS,” ucapnya.

Tak hanya itu, Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan, Pertamina juga telah menerima pembayaran dana kompensasi dari Pemerintah.

Baca juga : Eks Warga Kolong Tol Kini Bisa Tidur Pules

Yaitu untuk penyaluran Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar dan Jenis BBM (Bahan Bakar Minyak) Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite periode kuartal II-2024 sebesar Rp 38,03 triliun (termasuk pajak), atau Rp 34,26 triliun (tidak termasuk pajak).

“Pertamina mengapresiasi Pemerintah atas penerimaan pembayaran kompensasi tersebut,” kata Simon.

Hingga akhir November 2024, Pertamina telah menerima total dana kompensasi dari Pemerintah sebesar Rp 111,43 triliun (termasuk pajak).

Dana kompensasi ini meliputi selisih harga formula dengan harga eceran di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) untuk penyaluran JBT Solar dan JBKP Pertalite periode kuartal IV-2023, kuartal I-2024, dan kuartal II-2024.

Simon mengatakan, penerimaan ini merupakan wujud nyata dukungan Pemerintah terhadap Pertamina, dalam menjalankan perannya sebagai penyedia energi di seluruh pelosok negeri.

Baca juga : Sang Dewi Incar Puncak Klasemen

Pihaknya sangat berterima kasih kepada Pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, dan Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), atas dukungannya kepada perusahaan, dengan mempercepat pencairan dana kompensasi BBM hingga kuartal II-2024.

Pertamina akan terus mendukung program Pemerintah untuk mewujudkan kemandirian energi dengan mengutamakan ketahanan, ketersediaan, dan keberlanjutan energi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.