Dark/Light Mode

Musim Liburan Telah Tiba, Belanja Di Indonesia Saja

Senin, 23 Desember 2024 08:20 WIB
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kanan) bersama Menteri Perdagangan Budi Santoso (ketiga kanan), dan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi (kanan) membawa keranjang belanja saat peluncuran program Every Price Is Cheap Sale (Epic Sale) di Tangerang, Banten, Minggu (22/12/2024). (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kanan) bersama Menteri Perdagangan Budi Santoso (ketiga kanan), dan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi (kanan) membawa keranjang belanja saat peluncuran program Every Price Is Cheap Sale (Epic Sale) di Tangerang, Banten, Minggu (22/12/2024). (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di penghujung tahun 2024, Pemerintah meluncurkan tiga program unggulan untuk mendongkrak daya beli masyarakat. Lewat program itu, banyak diskon menarik yang diberikan Pemerintah bila belanja di Indonesia selama musim liburan ini.

Ketiga program tersebut adalah pertama, Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 10-16 Desember. Kedua, Beli di Indonesia Aja (Bina) 20-29 Desember. Ketiga, Every Purchase Is Cheap Price (EPIC) 20-31 Desember. Dua dari tiga program itu, berlaku selama libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap, ketiga program ini bisa berkontribusi terhadap perekonomian nasional hingga Rp 80 triliun. Agar target itu tercapai, Airlangga mengajak masyarakat untuk belanja di dalam negeri saja selama musim liburan.

“Nah, Rp 80 triliun kalau didolarkan itu sekitar 5 miliar dolar AS. Berarti 5 miliar dolar AS ini adalah penghematan devisa belanja di Indonesia saja,” urai Airlangga, saat peluncuran Program EPIC Sale 2024 di Tangerang, Minggu (22/12/2024).

Berdasarkan data yang dikeluarkan Nielsen, pengeluaran konsumen untuk produk kebutuhan sehari-hari dan teknologi pada kuartal III 2024 tumbuh dibandingkan periode sebelumnya. Angkanya mencapai Rp 256 triliun. Sedangkan hasil survei konsumen Bank Indonesia (BI) pada November 2024 mencatat, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di level optimis dan lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yaitu mencapai 125,9.

Baca juga : Di Daerah, Pertarungan Pilkada Belum Tuntas

Airlangga optimis target yang disasar dari ketiga program itu dapat tercapai. Apalagi, masyarakat dimanjakan dengan harga murah dan diskon yang menarik. Tercapainya target tersebut akan menunjukkan daya beli masyarakat Indonesia masih kuat.

Ia juga menegaskan bahwa bahan pokok penting dan turunannya tidak dikenakan PPN 12 persen. Begitu juga dengan sistem pembayaran, seperti tol dan lainnya. “Jadi saya harus tegaskan, transaksi QRIS, saya tegaskan tidak ada PPN, e-Toll juga tidak ada PPN,” tegas mantan Ketum Partai Golkar itu.

Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti optimis, program tersebut akan mengerek daya beli masyarakat. Khusus untuk Bina, ia berharap nilai transaksinya tembus Rp 20 triliun selama musim liburan ini.

Selain program yang disebutkan Airlangga, Dyah berencana menghadirkan kegiatan berkonsep “black friday” seperti yang biasa digelar di luar negeri. Tujuannya, agar masyarakat bisa merasakan manfaat belanja di Indonesia.

“Jadi melalui Program Bina diskon ini mudah-mudahan sesuai yang kita harapkan. Tadi target atau persentase diskon di kisaran hingga 70 persen. Jadi mudah-mudahan kita lihat saja, kita pantau bareng mudah-mudahan sukses,” ucapnya.

Baca juga : Gibran Bagikan Kado Natal Di Gereja

Hal senada disampaikan Wakil Ketua Umum Bidang UMKM Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) sekaligus Ketua Pelaksana Program Bina, Diskon Fetty Kwartati. Menurutnya, momen akhir tahun bisa dimanfaatkan untuk mendorong daya beli masyarakat yang belakangan dianggap mengalami penurunan.

Program ini dibuat khusus untuk mendukung ritel dan semua pusat belanja agar penyerapan produk lokal semakin meningkat. “Kita memanfaatkan momentum akhir tahun ini karena ini akan menjadi program yang ikonik yang setiap tahun akan diulang,” ujar Fetty.

Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Seluruh Indonesia (Aprindo) Solihin mengatakan, dalam setahun, rata-rata omzet penjualan ritel tembus Rp 424 triliun. Dengan program yang ditebar Pemerintah, ia yakin masyarakat bisa lebih tertarik untuk berbelanja.

Solihin menyebut, Program Epic Sale bertujuan untuk meningkatkan penjualan hingga 8 persen. Adapun targetnya bisa tembus Rp 14,5 triliun. “Jadi program selama 11 hari itu kita bisa mencapai kurang lebih Rp 12 triliun di seluruh ritel di Indonesia,” harapnya.

Ia happy lantaran program ini bisa mengerek daya beli masyarakat yang akhirnya berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. “Ini berlaku bagi anggota Aprindo, tidak hanya di ritel, supermarket atau minimarket,” tegas Solihin.

Baca juga : Pendidikan & Pangan Didorong Gunakan AI

Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet memuji berbagai program belanja murah Pemerintah. Menurutnya, program ini merupakan inisiatif yang cukup strategis.

Namun, kata dia, keberhasilan program ini sangat bergantung pada besaran diskon yang ditawarkan, dan seberapa baik sosialisasinya kepada masyarakat. Terlebih jika keinginan Pemerintah untuk menjaga agar masyarakat belanja di Indonesia saja. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.