Dark/Light Mode

Garuda, Citilink Dan Pelita Punya Pasar Berbeda

Merger Maskapai BUMN Saling Lengkapi Layanan

Selasa, 7 Januari 2025 07:05 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir rapat dengan pimpinan BUMN di sektor transportasi udara, seperti Garuda Indonesia, Citilink, Pelita Air, dan AirNav Indonesia di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/1/2025). Dok: Kementerian BUMN.
Menteri BUMN Erick Thohir rapat dengan pimpinan BUMN di sektor transportasi udara, seperti Garuda Indonesia, Citilink, Pelita Air, dan AirNav Indonesia di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/1/2025). Dok: Kementerian BUMN.

RM.id  Rakyat Merdeka - Rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggabungkan (merger) maskapai pelat merah merupakan langkah tepat untuk mendongkrak kinerja bisnis dan layanan. Sebab, pangsa pasar ketiga maskapai tersebut berbeda.

Kecelakaan pesawat terbang di beberapa negara memantik semangat Kementerian BUMN untuk meningkatkan pengawasan terhadap kinerja maskapai pelat merah. Sekaligus, menggodok kembali rencana merger.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, dalam beberapa waktu terakhir, terjadi kecelakaan pesawat di Korea, Kanada dan Norwegia.

Karena itu, pihaknya menggelar pertemuan dengan direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Citilink Indonesia, PT Pelita Air Service (PAS), PT Angkasa Pura Indonesia, hingga AirNav Indonesia, dengan tujuan untuk me-review kinerja. Sekaligus memastikan armada yang dimiliki masing-masing maskapai, serta kru yang bertugas, hingga sistem keamanan yang diterapkan bandara dalam kondisi prima.

Alhamdulillah kalau Jakarta (Bandara Soekarno-Hatta/Soetta) compliance-nya (tingkat kepatuhan) sangat tinggi. Tapi beberapa airport sedang di-review lagi, untuk antisipasi. Makanya, kami sampaikan ke Airnav soal early warning kalau ada hal-hal yang bisa diantisipasi,” ujar Erick di Jakarta, Kamis (2/1/2025).

Baca juga : Menperin Prioritaskan Empat Prinsip Keadilan

Tak hanya itu, ia pun mendorong perusahaan pelat merah di segmen penerbangan ini untuk meningkatkan sinergisitas dan ekosistem yang diperlukan, demi mengantisipasi lonjakan penumpang pada tahun ini.

Terlebih setelah momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, akan ada libur Lebaran pada Maret mendatang. Menurutnya, jumlah masyarakat yang bepergian bisa mencapai 5 kali lipat dibandingkan saat Nataru.

“Persiapan untuk libur Lebaran harus dimulai, maskapai harus mapping kebutuhan dan jumlah armadanya,” imbau mantan bos Klub Inter Milan ini.

Erick berharap, para stakeholders, manajemen yang ada di airport, baik Airnav Indonesia, Imigrasi, Bea Cukai, kereta bandara bisa menyelesaikan roadmap dalam 6 bulan ke depan.

Sehingga bisa memberikan keamanan, kenyamanan dan efisiensi dalam ekosistem industri penerbangan, yang jumlah penumpangnya bisa naik dari 56 juta orang ke 90 juta orang tahun ini.

Baca juga : Rawan Tawuran, Aparat Gencar Patroli Di Jaktim

Dia mendukung revitalisasi terminal di Bandara Soetta dilakukan, serta ada efisiensi waktu tempuh Kereta Api (KA) Bandara kurang dari 40 menit yang tengah diupayakan.

“Ini solusi yang dikerjakan dalam ekosistem industri penerbangan,” tegas Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) itu.

Dengan begitu, imbuh Erick, persaingan industri penerbangan, parawisata dan airport services bisa meningkat ke depannya.

Bahkan, efisiensi juga dilakukan melalui jenis pesawat yang digunakan Garuda Indonesia agar biaya maintenance pesawat tetap terjaga.

“Masing-masing ada jarak penerbangan untuk pesawat. Kami coba mengecilkan jenis pesawatnya, supaya maintenance-nya bisa lebih efisien,” katanya.

Baca juga : Arsenal Vs Newcastle United, The Gunners Ngincer Gelar Perdana 2025

Erick mengakui, jumlah pesawat saat ini tidak cukup melayani seluruh masyarakat.

“Indonesia memerlukan 750 pesawat, saat ini baru ada 400-an. Memang kurang, makanya Dirut (Direktur Utama) Garuda, Pelita, dan Citilink, berusaha menambah pesawat,” terang Erick.

Untuk menambah kebutuhan armada tersebut, diperlukan sinergi antar maskapai. Karenanya, dalam roadmap enam bulan tersebut, ada opsi untuk mengonsolidasikan Pelita Air ke Garuda Indonesia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.