Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Dongkrak Ekonomi 2020

Airlangga Cs Siapkan 3 Jurus

Senin, 23 Desember 2019 07:35 WIB
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah menyiapkan tiga strategi utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sesuai target 5,3 persen di tahun depan.

Strategi ini meliputi, penguatan neraca perdagangan, penguatan permintaan domestik, serta transformasi struktural. 

“Penguatan neraca perdagangan melalui fokus pada peningkatan ekspor melalui pengembangan hortikultura berorientasi ekspor dan percepatan perundingan internasional,” kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta. 

Selain itu, impor juga ditekan melalui sinergi BUMN dalam percepatan mandatori bio solar 30 persen atau B30, restrukturisasi kilang migas serta pengembangan usaha gasifikasi batu bara. 

Baca juga : APG 2020, Indonesia Siap Juara Umum

Sedangkan dari sisi penguatan permintaan domestik, pemerintah kata Airlangga berupaya meningkatkan konsumsi masyarakat melalui kebijakan kredit usaha rakyat (KUR), penerapan kartu prakerja, dan kemudahan sertifikasi halal untuk usaha mikro kecil (UMK). 

Dari sisi konsumsi pemerintah, peningkatan akan dilakukan dengan percepatan dan perluasan digitalisasi transaksi daerah. 

“Kita juga genjot investasi le wat percepatan Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja, perbaikan ekosistem ketenagakerjaan dan percepatan penyelesaian Ren cana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Rencana Tata Ruang Wi layah (RTRW/Kota), serta percepatan pelaksanaan pe ngada an tanah,” lanjut Airlangga. 

Adapun, transformasi struktural dilakukan melalui revitalisasi industri pengolahan, transformasi sektor jasa, transformasi pertanian. “Kami juga kedepankan pembangunan infrastruktur berkelanjutan, dan hilirisasi pertambangan,” tegasnya. 

Baca juga : KPPU Dorong Tak Ada Monopoli di Bisnis VAS dan CP

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet menilai, masing-masing strategi yang disiapkan tim ekonomi pemerintahan Presiden Jokowi pastinya tetap punya tantangan. 

“Untuk strategi perbaikan neraca perdagangan, masih dihadapkan pada ketidakpastian eko nomi global, sementara penguatan ekonomi domestik masih harus menunggu koordinasi kebijakan fiskal dan moneter yang sejauh ini belum selaras,” kata Yusuf kepada Rakyat Merdeka. 

Kebijakan ini dapat dilihat dari longgarnya kebijakan mone ter namun kebijakan fiskal yang disu sun mengetat di tahun 2020. Namun jika berbicara rasional, penguatan permintaan domestik memang bisa dilakukan dalam 1 tahun, karena ini bisa mengandalkan pelonggaran kebijakan moneter dan fiskal. 

“Untuk memperbaiki kinerja dagang dan transformasi struktural memerlukan waktu yang lebih panjang,” ujarnya. 

Baca juga : Airlangga Sudah Kantongi Dukungan Mayoritas

Untuk memperbaiki kinerja dagang, kata Yusuf, produk ekspor harus merupakan produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi. Untuk itu perbaikan industri di hulu dan hilir harus jalan. 

Sementara transformasi struktural lama disebabkan karena panjangnya alur birokrasi yang harus dibenahi. 

Untuk tahun depan, salah satu langkah fleksibel yang bisa dilakukan pemerintah yaitu melonggarkan kebijakan fiskal.“Koordinasi antar kementerian bidang perekonomian harus kuat dan kebijakan-kebijakanya sejalan agar tidak ada tumpang tindih kebijakan,” tegasnya. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.