Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Demi Keselamatan & Tekan Angka Kecelakaan
Program Mudik Gratis Kurangi Beban Rakyat
Rabu, 5 Maret 2025 07:05 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Kebijakan penurunan tarif tiket pesawat dinilai baik. Namun, akan lebih baik jika Program Mudik Gratis yang tiap tahun digelar Pemerintah bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tetap digelar.
Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno menyayangkan kebijakan Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub), yang memutuskan tidak menyelenggarakan Program Mudik Gratis.
Pasalnya, anggaran penyelenggaraan mudik gratis menggunakan bus, kereta api (KA) dan kapal laut dipangkas demi efisiensi anggaran.
Menurut Djoko, mestinya tidak semua program Kemenhub dipangkas. Terutama yang menyangkut keselamatan dan kepentingan masyarakat banyak.
“Menteri Perhubungan hendaknya bersikeras minta tetap diadakan Program Mudik Gratis untuk keselamatan. Selain untuk meringankan beban keuangan masyarakat,” ujar Djoko kepada Rakyat Merdeka, Selasa (4/3/2025).
Menurut dia, tujuan diadakannya mudik gratis untuk mengalihkan pengguna kendaraan pribadi, baik roda 4 maupun roda 2 ke angkutan umum, sehingga angka kecelakaan turun. Apalagi Lebaran adalah momentum bagi Pemerintah memberikan layanan mudik yang berkeselamatan.
Baca juga : 59 RT Dan Jalan Terendam, 1.600 Warga Mengungsi
Mengingat Lebaran merupakan momen sakral bagi masyarakat, terkadang mereka memaksakan diri pulang ke kampung halaman.
Djoko membeberkan Survei Potensi Pergerakan Angkutan Lebaran, yang setiap tahun diselenggarakan Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub.
Hasil survei pada 2024 menunjukkan, pilihan angkutan umum seperti Kereta Api (KA) antar-kota dan bus menjadi moda transportasi prioritas pemudik.
Masyarakat yang memilih moda transportasi KA antar kota sebanyak 39,32 juta orang (20,3 persen), bus 37,51 juta orang (19,37 persen) dan mobil pribadi 35,42 juta orang (18,29 persen).
Lalu, sepeda motor 31,12 juta orang (16,07 persen), mobil sewa 11,64 juta orang (6,01 persen), pesawat 10,97 juta orang (5,67 persen), kapal penyeberangan 10,65 juta orang (5,5 persen).
Sedangkan, mobil travel 8,27 juta orang (4,27 persen), kapal laut 2,9 juta orang (1,5 persen), angkutan lainnya 1,84 juta orang (0,95 persen), kereta cepat 1,42 juta orang (0,73 persen) dan lainnya.
Baca juga : Kimberly Ryder, Cari Suami Nggak Pelit Dan No Smoking
Artinya, kata dia, dari hasil survei dua tahun terakhir (2023 dan 2024), minat masyarakat Indonesia menggunakan angkutan umum meningkat.
“Karena dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, hasil survei menunjukkan mayoritas memilih mobil pribadi dan sepeda motor. Artinya kan ada perpindahan moda transportasi,” ucapnya.
Selama ini, penyelenggaraan mudik gratis turut dilakukan oleh Kementerian BUMN.
Dia mencatat, Kementerian BUMN menggelar Program Mudik Gratis pada tahun lalu dengan kuota 80.125 pemudik. Sedangkan kuota mudik gratis dari Kemenhub tahun 2024 sebanyak 85.694 pemudik.
Tahun ini, sambung dia, penyelenggaraan mudik gratis diserahkan ke masing-masing perusahaan pelat merah.
“Artinya, BUMN harus menyediakan kuota dua kali lipat dari tahun 2024, atau setidaknya 165.000 pemudik. Apa mungkin BUMN dapat menyediakan anggaran untuk itu,” tuturnya.
Baca juga : Pemerintah Sita 1,2 Ton Narkotika Senilai Rp 1 Triliun
Menurutnya, Perum Damri, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dan PT Pelni bakal keberatan jika dibebankan Program Mudik Gratis. Karena selama ini, pelaksanaan mudik gratis dilakukan dengan anggaran dari Kemenhub.
Dia mencontohkan, kuota kapal gratis tahun 2024 naik hingga 174 persen dari Ditjen (Direktorat Jenderal) Perhubungan Laut Kemenjub. Ini sangat membantu pemudik antar-pulau yang tidak mampu membeli tiket pesawat terbang.
Sementara kuota bus gratis tahun 2024 naik sekitar 25 persen dan kuota KA gratis ada penurunan 40 persen.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya