Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Bangun Banyak Infrastruktur, Waskita Mampu Setor Pajak Rp 7,7 T dan Deviden Rp 654 M
Jumat, 14 Februari 2020 00:03 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Untuk membahas ini, GK Center menggelar diskusi khusus yang bertajuk ‘Manfaat Strategis Infrastruktur untuk Kemajuan Indonesia’, di Costess Cafe, Jakarta, Rabu (12/2). Diskusi ini menghadirkan beberapa narasumber. Di antaranya Direktur Operasional PT Waskita Karya Tbk Bambang Rianto, Staf Khusus Menteri PUPR Firdaus Ali, dan Presiden Direktur PT Nusantara Infrastructure Tbk Ramdani Basri. Dengan pembahas Direktur Ciputra Development Tbk Artadinata Djangkar dan Ketum Akumindo (Asosiasi UMKM Indonesia) Iksan Ingratubun.
Bambang Rianto mengatakan, dalam sisi konsivitas, pihaknya telah membangun jalan tol di banyak daerah. Hanya pulau yang kecil-kecil yang belum tersentuh. Sedangkan pulau-pulau besar seperti Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi itu sudah terjangkau dengan jalan tol.
Baca juga : Hongaria Bawa Dana Segar 1 Miliar Dolar Untuk Ibu Kota
“Kalau dahulu, pada Orde Lama dan Orde Baru, jalan tol yang terbangun hanya 400 kilometer (km). Sedangkan PT Waskita pada 2014 itu sudah (membangun) 1.357 km. Dari 1.357 km itu, 468 km sudah dioperasikan,” ujarnya.
Dampak dari pembangunan jalan tol, tambah Bambang, waktu tempuh menjadi lebih singkat. Dia mencontohkan rute Jakarta-Surabaya. Sebelu ada Trans Jawa, bisa memakan waktu hingga 20 jam. “Kini, hanya 10-12 jam dan itu sudah termasuk makan, istirahat, dan lainnya,” ucapnya.
Baca juga : Jokowi: Kalau Izin Swasta Dipermudah, RI Nggak Bakal Kalah Dengan Negara ASEAN
Tidak hanya jalan tol, Waskita Karya terus memberikan kontribusi positif di sektor lain. Antara lain badara, bendungan, jalur perkeretaapian, dan kelistrikan. Manfaat pembangunan bandara antara lain adalah peningkatan jumlah pergerakan pesawat per hari dari sebelumnya 122 pergerakan menjadi 128 pergerakan. “Sedangkan manfaat pembangunan bendungan antara lain sebagai sumber pembangkit listrik tenaga air, sumber irigasi, sumber air bersih bagi masyarakat, dan pengendali banjir,” jelas Bambang.
Untuk kontribusi ke negara, tambah, Bambang, ada dua. Pertama, deviden yang meningkat dengan tajam. Di 2018, pihaknya memberikan deviden ke negara sebesar Rp 654 miliar.
Baca juga : Jokowi Ciptakan Sentra Ekonomi Baru Di Daerah
Kedua, pajak juga meningkat. Di 2014, Waskita Karya menyetorkan pajak Rp 1,8 triliun. Di 2015 meningkat menjadi Rp 1,9 triliun, di 2016 naik jadi Rp 2,1 triliun. Kemudian, di 2017 naik lagi menjadi Rp 4,6 triliun. “Di 2018 kami luar biasa bisa menyetor pajak Rp 7,7 triliun,” jelasnya. [KW]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya