Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Raup Laba Rp 25 T, Kinerja Bank Mandiri Kinclong

Selasa, 29 Januari 2019 19:30 WIB
Kiri ke kanan: Direktur Retail Banking Bank Mandiri Donsuwan Simatupang, Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Hery Gunardi, Direktur Utama Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Keuangan Panji Irawan, dan Corporate Secretary Rohan Hafas, berbincang 
usai menyampaikan Paparan Kinerja Triwulan IV-2018, Senin (28/1). (Foto: Ahmad Ali Futhuhin/Rakyat Merdeka)
Kiri ke kanan: Direktur Retail Banking Bank Mandiri Donsuwan Simatupang, Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Hery Gunardi, Direktur Utama Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Keuangan Panji Irawan, dan Corporate Secretary Rohan Hafas, berbincang usai menyampaikan Paparan Kinerja Triwulan IV-2018, Senin (28/1). (Foto: Ahmad Ali Futhuhin/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kinerja PT Bank Mandiri sepanjang 2018 cukup kinclong. Perseroan berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 25 triliun atau tumbuh 21,2 persen dibanding tahun sebelumnya.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, kenaikan laba tersebut didorong pertumbuhan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII), sebesar 5,28 persen menjadi Rp 57,3 triliun.

“Pertumbuhan juga ditopang kenaikan pendapatan atas jasa (fee based income) sebesar 20,1 persen,  menjadi Rp 28,4 triliun,” ujar Tiko, sapaan akrab Kartika Wirjoatmodjo di Gedung Bank Mandiri, Jakarta, Senin (28/1).

Perseroan juga berhasil memangkas alokasi biaya pencadangan menjadi Rp 14,2 triliun, dari Rp 15,9 triliun pada periode sama di tahun sebelumnya. Di samping itu, biaya operasional juga dapat ditekan, sehingga cost to income ratio turun dari 45,6 persen menjadi 44,41 persen. Dari capaian itu, pembiayaan produktif perseroan tercatat sebesar Rp 558,7 triliun atau 77,71 persen dari portofolio.

Baca juga : Diperiksa 5 Jam, Menpora Buang Badan

Kinerja ini berdampak pada kenaikan nilai aset konsolidasi perseroan menjadi Rp 1.202,3 triliun pada akhir tahun lalu. Selain itu, perseroan juga berhasil memperbaiki kualitas kredit, yang tercermin pada penurunan rasio non performing loan (NPL) dari 3,46 persen pada 2017, menjadi 2,75 persen di akhir tahun 2018.

“Rasio NPL ini merupakan angka terendah sejak triwulan I-2016 yaitu 3,1 persen,” ujar Tiko. Ia menjelaskan, membaiknya NPL ini didorong oleh upaya perbaikan kualitas kredit, hampir di semua segmen bisnis dan keberhasilan shifting portofolio kredit. Yakni, masuk ke sektor kredit yang risikonya lebih rendah.

“Karena itu, Bank Mandiri mampu menyalurkan kredit Rp 820,1 triliun di sepanjang 2018. Atau, naik 12,4 persen dari tahun sebelumnya. Tahun ini pun, targetnya semoga bisa tetap double digit,” papar Tiko.

Diterangkan, pertumbuhan kredit hampir di seluruh segmen seperti peningkatan kredit produktif, tercermin dari penyaluran kredit modal kerja (bank only) yang tumbuh 9,58 persen menjadi Rp 334,12 triliun. Juga kredit investasi yang mencapai Rp 224,6 triliun, naik 11,69 persen.

Baca juga : Kinerja AP I Makin Moncer

Pertumbuhan kredit tersebut terutama didorong dua segmen utama, korporat dan ritel.  Terutama, kredit mikro dan konsumer. Pada 2018, pembiayaan segmen korporasi mencapai Rp 325,8 triliun atau naik 23,3 persen.

Sepanjang 2018, Bank Mandiri juga telah memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 17,58 triliun, atau mencapai 100,11 persen dari target. Selama 10 tahun terakhir hingga Desember 2018, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp 65,91 triliun kepada lebih dari 1,25 juta debitur yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun secara tahunan tumbuh 3,1 persen, mencapai Rp 840,9 triliun. “Meskipun pertumbuhan itu terbilang rendah, namun dari sisi sustainabilitas mengalami perbaikan. Ini sejalan dengan strategi perseroan, yang mendorong pertumbuhan DPK agar lebih sustain,” terangnya.

Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Hery Gunardi menambahkan, sebagai upaya peningkatan penghimpunan dana masyarakat, pihaknya terus mengembangkan jaringan elektronik perseroan untuk melengkapi 4.549 jaringan kantor cabang yang telah ada. Jaringan elektronik tersebut meliputi 18.291 mesin ATM, 221.927 mesin Electronic Data Capture (EDC), serta layanan internet banking, mobile banking dan call center 14000.

Baca juga : Daya Beli Pulih, Kinerja Industri Mulai Bergeliat

Hingga Desember 2018, jaringan Bank Mandiri telah tersebar di seluruh Indonesia yang meliputi 4.549 jaringan kantor, 2.632 cabang, dan 1.917 jaringan mikro. “Semuanya dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen,” katanya. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.