Dark/Light Mode

Daya Beli Pulih, Kinerja Industri Mulai Bergeliat

Minggu, 20 Januari 2019 06:11 WIB
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Indonesia Shinta Kamdani (Foto: IG @shintakamdani)
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Indonesia Shinta Kamdani (Foto: IG @shintakamdani)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Indonesia Shinta Kamdani menilai, tingginya impor bahan baku menunjukkan kinerja industri di dalam negeri tahun 2018 tumbuh positif. 

“Saya melihat daya beli masyarakat mulai membaik makanya industri ikut bergerak naik. Sayangnya, hingga kini kita belum bisa mengatasi kelemahan pemenuhan bahan baku sehingga akhirnya impor,” ungkap Shinta kepada Rakyat Merdeka, pada akhir pekan. 

Baca juga : Diserang Hoaks 4 Kasus, Ketua KPK Mulai Digoyang

Shinta menuturkan, pembangunan industri bahan baku tidak berkembang karena kita terlena dengan kinerja positif ekspor komoditas.  Untuk mengatasinya, lanjut Shinta, maka pembangunan industri bahan baku harus bisa dilaksanakan dengan cepat.

Untuk mewujudkannya tentu dibutuhkan dukungan pemerintah. Antara lain memberikan kemudahan berinvestasi untuk investor, pembangunan infrastruktur, dan sistem perpajakan yang mudah. 

Baca juga : Pasokan Listrik Pemilu Aman

Tak hanya itu, pemerintah harus menyiapkan tenaga kerja siap kerja dan terus melakukan perluasan akses pasar. “Kita perlu melakukan perbaikan struktural untuk mendukung terealisasinya pembangunan industri bahan baku,” imbuhnya. 

Shinta memproyeksi kinerja industri pada tahun ini akan mengalami peningkatan. Dan, hal itu tentu akan berimbas kepada neraca dagang. Walau begitu, dia yakin defisit akan lebih rendah karena pemerintah pasti akan melakukan pengendalian impor.

Baca juga : Kurangi Kemiskinan Di Desa, Jokowi Salurkan Rp 257 Triliun

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani juga mengharapkan hal yang sama. “Ketergantungan impor terhadap bahan baku untuk industri akan terus meningkat. Program hilirisasi harus dipastikan berjalan,” ungkap Hariyadi. 

Hariyadi mengimbau kepada pelaku usaha untuk menggunakan bahan baku yang udah ada subtitusinya di dalam negeri. Sehingga, kinerja industri di dalam negeri bisa terkerek dan impor bisa menurun. Pemerintah dan pelaku usaha harus saling mendukung. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.