Dark/Light Mode

Ada Wabah Corona, Produk Turunan Jagung Cilegon Tetap Mampu Ekspor

Jumat, 20 Maret 2020 14:42 WIB
Proses pemeriksaan jagung siap ekspor oleh petugas karantina pertanian. (Foto: Humas Kementan)
Proses pemeriksaan jagung siap ekspor oleh petugas karantina pertanian. (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah lesunya ekonomi akibat terjadinya wabah Virus Corona, ekspor sektor pertanian masih menunjukkan tren positif. Salah satu contohnya, ekspor 126 ton produk turunan jagung (Corn Gluten Meal/CGM) ke Vietnam. 

"Secara teknis, ekspornya telah memenuhi persyaratan negara Vietnam. Kami juga berikan kemudahan dalam pelayanan sertifikasi," jelas Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Raden Nurcahyo, di Cilegon, Banten, Jumat (20/3).

Baca juga : Korban Jiwa Kini 25 Orang, 15 Sembuh, Total Kasus 309

Sertifikat Kesehatan Tumbuhan atau Phytosanitary Certificate (PC) diberikan setelah produk ekspor senilai Rp 1 miliar ini melewati proses pemeriksaan dan karantina tumbuhan. Sejalan dengan kebijakan Menteri Pertanian untuk mendorong peningkatan nilai ekspor pertanian dengan memberikan kemudahan dan kecepatan layanan, Karantina Pertanian Cilegon lakukan layanan pemeriksaan di gudang pemilik atau inline inspection.

Layanan ini selain untuk mempercepat proses muat barang di pelabuhan atau stuffing, juga untuk meningkatkan akurasi pemeriksaan. Sehingga proses sertifikasi dapat berjalan dengan cepat dan akurat sehingga dapat meningkatkan daya saing bagi komoditas yang diekspor.

Baca juga : Ada Corona, MPBI Tunda Aksi Tolak Omnibus Law

Menurut Raden, pasar untuk komoditas ekspor ini selain Vietnam juga banyak diekspor ke Thailand dan India. CGM merupakan limbah jagung dari proses penggilingan jagung secara basah dari jagung yang digunakan dalam industri tepung jagung dan syrup. 

CGM berbentuk serbuk atau bubuk, dengan warna kuning segar hingga coklat cerah. Umumnya sebagai pakan ternak dengan  kandungan energi, protein, asam-amino, xantophyll, vitamin dan mineral, papar Raden.

Baca juga : Ada Wabah Corona, GIAD Usulkan Paripurna DPR pada 23 Maret Ditunda

Data sertifikasi ekspor produk ini sepanjang 2019 tercatat sebanyak 5,5 ribu ton dengan nilai ekonomi  Rp 22,9 miliar. “Namun, harus diakui wabah Corona sedikit menurunkan volumenya saat ini,” tutup Raden. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.