Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Produksi Naik, Inaplas Siap Ekspor Polyethylene

Rabu, 1 April 2020 16:59 WIB
Ilustrasi Pabrik Chandra Asri. (Foto: net)
Ilustrasi Pabrik Chandra Asri. (Foto: net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) mencatat bahwa total produksi Produk Polyethylene (PE) dalam negeri pada akhir 2019 mencapai 1.186.000 ton/tahun yang berasal dari Chandra Asri dan Lotte Titan. Karena itu, mulai tahun ini industri petrokimia akan membuka pasar ekspor.

“Produksi PE dalam negeri kali ini dapat memenuhi permintaan domestik, sehingga kita dapat membantu mengurangi beban impor dan defisit neraca berjalan. Tidak hanya itu saja, produksi PE dalam negeri kali ini juga mengalami surplus yang sedang kita upayakan untuk diekspor,” ujar Direktur Bidang Olefin dan Aromatik Inaplas Edi Rivai di Jakarta, Rabu (1/4).

Baca juga : Panik dan Waspada, Siapkan Payung

Akibat dari kurangnya pasokan produk PE dalam negeri di tahun-tahun sebelumnya, Indonesia mengimpor produk PE dari berbagai negara seperti negara ASEAN dan Korea. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, total pemintaan produk PE dalam negeri mencapai 1.005.000 ton/tahun. Sebelumnya, Indonesia merupakan negara net impor produk PE. 

Namun dengan rampungnya ekspansi pabrik PE milik Chandra Asri pada kuartal empat 2019 yang bertambah sebesar 400.000 ton/tahun menjadi 736.000 ton/tahun dan dengan produksi full capacity milik Lotte Titan sebesar 450.000 ton/tahun maka Indonesia kini dapat memenuhi kebutuhan PE dalam negeri secara maksimal. 

Baca juga : Industri Converting Ampelas Serap Banyak Tenaga Kerja

Selain itu, Chandra Asri kini telah mampu memproduksi polimer jenis metallocene Linear Low Density Polyethylene (m-LLDPE), jenis yang sebelumnya hanya bergantung pada barang impor. “Kami tentu berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas dukungannya dalam menciptakan industri petrokimia yang berdikari. Berbagai insentif seperti tax holiday pada sektor strategis telah sukses memperkuat industri kita,” tambah Edi Rivai.

Industri petrokimia Indonesia merupakan tulang punggung dari berbagai industri hilir seperti industri makanan dan minuman, otomotif, transportasi, ban, dan lain sebagainya. Khusus untuk produk PE di Indonesia, aplikasinya adalah dalam bentuk kemasan makanan minuman, tangki air, terpal plastik, drum penyimpanan produk kimia, jerigen minyak goreng, pipa air minum bertekanan tinggi, pipa fiber optik, serta kabel XLPE tegangan rendah untuk PLN. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.