Dark/Light Mode

Panik dan Waspada, Siapkan Payung

Minggu, 15 Maret 2020 05:01 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - “Jangan panik, tetapi tetap waspada”. Itu yang sering kita dengar sekarang.

Bagi sebagian orang, itu terdengar ambigu. Tidak tegas dan perlu penjelasan lanjutan. Yang didahulukan, “jangan paniknya” atau “sikap waspadanya”.

Ini seperti pernyataan bahwa UU KPK akan memperkuat KPK, tapi nyatanya, ditentang dan didemo sampai berjilid-jilid.

Atau seperti pengumuman “Kawasan Bebas Asap Rokok”. Bagi sebagian orang, ini bisa diartikan bebas dan boleh merokok. Kenapa tidak langsung saja dengan kalimat yang tegas: Dilarang Merokok!

Baca juga : KPK, Kapan OTT Lagi?

Menghadapi Corona, yang oleh WHO digolongkan sebagai pandemi, imbauan “jangan panik tapi tetap waspada” perlu diwujudkan dalam bentuk konkret.

Kalau memungkinkan, tunjukkan segala kesiapan, segala fasilitas serta peralatannya. Tunjukkan dalam bentuk fisik, bukan sekadar secara lisan.

Kesiapan ini bisa memperkuat kepercayaan dan keyakinan masyarakat bahwa kita bisa melewati pandemi ini secara bersama-sama. Secara gotong royong. Tanpa disekat oleh perbedaan sikap politik.

Kalau pemerintah terkesan kurang meyakinkan, masyarakat akan beralih ke media sosial, ke grup-grup WA dan obrolan warung kopi yang kebenarannya diragukan.

Baca juga : Menyiasati Corona

Belum lagi adanya kebijakan pemerintah pusat dan daerah yang terlihat tidak seirama. Pemerintah pusat seolah “tidak panik”, sementara ada pemerintah daerah yang “sangat waspada”.

Akibatnya masyarakat bertanya-tanya, seberapa serius sih virus yang melanda planet bumi dan  mengguncang banyak negara ini? Pertanyaan dan keraguan ini bisa menjadi sumber masalah baru.

Saatnya negara ini bersatu. Jangan berebut panggung. Hilangkan segala perbedaan apa pun. Perhitungannya harus matang. Pertimbangan antara keselamatan rakyat dan dampak ekonominya perlu ditimbang cermat. Tapi tak perlu berlama-lama. Segera.

Menghadapi pandemi seperti ini, salah perhitungan sedikit saja, bisa fatal akibatnya. Terlambat sedikit saja, bisa panjang dampaknya. Memang tidak mudah, tapi keputusan harus diambil.

Baca juga : Masker dan Cairan Cuci Tangan

Karena, kita tidak tahu, bagaimana persebaran virus ini beberapa hari atau bulan ke depan. Karena ketidakpastian itu, sedialah payung sebelum hujan. Payung itulah bentuk kewaspadaan, karena mendung sudah terlihat. Payungnya ada berapa, 1, 2 atau 3, perlu dihitung cermat.

Ketika semuanya sudah siap dan waspada, mental kita pun siap. Tak ada lagi kepanikan. Karena kita sudah punya payung. Jumlahnya pun sudah dihitung cermat.(*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.