Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) telah meluncurkan program untuk melakukan pembelian kembali (buyback) sahamnya. LPKR menyiapkan dana sebesar Rp 75 miliar untuk aksi korporasi tersebut.
Rencananya, jumlah saham yang akan dibeli kembali adalah sebesar maksimal Rp 75 miliar dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan atau setara 572 juta saham. Buyback saham ini akan dilakukan dalam beberapa minggu ke depan sesuai kebijakan perusahaan.
Baca juga : Buy Back Saham Saat Wabah Corona Rawan Spekulasi
CEO LPKR John Riady menyampaikan, buyback saham dilakukan mempertimbangkan harga saham yang menarik dan menjadi tepat guna dalam memanfaatkan kas perusahaan. LPKR terus optimis dengan kinerja perusahaan mengingat kuatnya fundamental, khususnya mengingat persentase besar dari pendapatan berasal dari recurring income dan didukung RS Siloam.
John menyampaikan, aksi korporasi berupa buyback saham merupakan upaya manajemen menjaga stabilitas laba per saham mengingat kondisi makro ekonomi dan fluktuasi harga saham di Indonesia. “Aksi korporasi ini merupakan respons perseroan atas relaksasi yang diberikan otoritas jasa keuangan (OJK) menyikapi tekanan yang signifikan yang dialami oleh indeks harga saham gabungan (IHSG),” ujar John.
Baca juga : Panik dan Waspada, Siapkan Payung
Ditambahkan John, Lippo Karawaci mendukung rencana ekonomi pemerintah untuk menstabilkan perekonomian domestik di saat-saat terdapat tekanan yang besar dan tidak terduga seperti saat ini. Aksi korporasi ini akan menggunakan kas internal perusahaan dan tidak akan mempengaruhi kondisi keuangan LPKR. Saat ini LPKR memiliki modal kerja dan cashflow yang kuat untuk membiayai seluruh kegiatan usaha perseroan. Lebih lanjut, posisi net debt to equity ratio LPKR juga berada dalam posisi yang kuat di tingkat 21 persen, terbaik di antara para pesaing.
Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, di tengah kekhawatiran isu Covid-19, sejumlah emiten yang memiliki lini bisnis kesehatan diprediksi akan tetap memiliki prospek positif dalam jangka panjang. Seperti LPKR yang memiliki anak usaha yakni Siloam Hospitals (SILO).
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya