Dark/Light Mode

Gapoktan di Gowa Sukses dengan Program Kostraling Kementan

Senin, 13 April 2020 00:22 WIB
Petani panen raya menggunakan combine harvester. (Foto: Dok. Kementan)
Petani panen raya menggunakan combine harvester. (Foto: Dok. Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya keras meningkatkan stabilitas pangan, khususnya beras, dengan meluncurkan program penguatan kelembagaan penggilingan padi dengan nama Komando Strategi Penggilingan Padi (Kostraling). Program ini diluncurkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dengan dua tujuan utama, pengamanan harga jual petani agar tidak jatuh saat panen raya karena banyaknya pembeli serta pengamanan harga beras saat tidak ada panen.

Dalam upaya menyukseskan kegiatan kostraling, Dirjen Tanaman Pangan Kementan memberikan stimulus berupa bantuan alat panen dan pascapanen untuk menekan biaya panen serta meningkatkan mutu padi/beras nantinya dan pembinaan usaha serta permodalan dengan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR). Gapoktan Harapan Jaya di Desa Kalemandale Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, merupakan salah satu kelompok tani serta pelaku usaha yang telah melaksanakan program ini sejak pertengahan Maret 2020. 

Baca juga : Lampung Selatan Segera Punya Perda LP2B, Kementan Beri Jempol

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Harapan Jaya, Kamarudin Rowa, menuturkan, setelah mendapatkan fasilitasi kredit dari progam KUR yang disalurkan BNI, pihaknya mampu melakukan serapan gabah sebanyak 230 ton. Dengan demikian, terjadi peningkatkan stok gabah lebih dari 100 persen dari sebelumnya. 

"Kelompok kami melakukan pembelian gabah kering panen di sekitar lokasi usaha dengan harga sedikit lebih tinggi dari pembeli lain serta jika harga berada di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Gabah yang berasal dari anggota kelompok akan dibeli sesuai dengan HPP yang sudah ditetapkan pemerintah," ujar Kamarudin seperti keterangan dari Kementan, Minggu (12/4).

Baca juga : DPR Puas dengan Hasil Program Peningkatan Populasi Sapi

Kamarudian mengaku, kelompok taninya telah mendapatkan bantuan dari pemerintah mulai tahun 2012 berupa mesin penggilingan dan pengeringan padi. "Saat ini ditunjuk sebagai pengelola alat mesin pertanian untuk wilayah Sekitar kecamatan Bajeng Barat," ujarnya.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan, Kementan, Gatut Sumbogodjati, menjelaskan, selain bantuan KUR, anggota kelompok juga dibantu sarana produksi serta dukungan alat dan mesin pertanian saat akan melakukan kegiatan budidaya padi. Kemudian, setiap akhir tahun anggota kelompok juga akan memperoleh imbal balik semacam hasil usaha dari berbagai kegiatan usaha yang dijalankan bersama, sehingga keterikatan antara Gapoktan dan anggota terus terjalin dan semakin erat. 

Baca juga : Dirjen Hortikultura Pastikan Relaksasi Impor Bawang Putih Sejalan dengan Kebijakan Kementan

"Dengan mekanisme timbal balik tersebut. Maka, Gapoktan dan anggota merasa sama-sama merasa di untungkan dan merupakan cikal bakal dari terbentukya factory farming," ungkap Gatut.

Gatut menuturkan, program Kostraling ini merupakan gagasan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk menyerap gabah petani di saat panen raya dengan harga yang wajar. Kegiatan ini didukung dengan KUR dan pemasaran berasnya dengan cara langsung dan kerjasama pasar online. "Selanjutnya sesuai kebijakan Dirjen Tanaman Pangan Suwandi, kostraling ini diperkuat dengan sistem aplikasi pelaporan online, dilengkapi sarpras, kelembagaan kuat dan bekerja secara efisien serta mampu menurunkan susut hasil," pungkas Gatut. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.